octa vaganza

Wahana Rekreasi dan Belajar Tanaman

Selain urusan bercocok tanam, Balai Benih bisa juga jadi destinasi agrowisata. Di Kota Padang, tersedia berbagai wahana. Juga arena bermain ana. Masuk gratis. Pengetahuan pun didapat dengan cuma-cuma.

 

Destinasi wisata ataupun rekreasi yang unik dan fungsional, salah satunya, adalah destinasi yang bisa didatangi untuk tujuan wisata sekaligus juga mendapat tambahan pengetahuan. Destinasi wisata seperti ini bisa dijumpai di beberapa tempat di Sumatera Barat. Salah satunya Balai Benih Induk Tanaman Padi, Palawija dan Hortikultura (BBI TPPH) di Lubuk Minturun, Kota Padang.

BBI TPPH adalah satu Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pada Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sumbar. UPTD yang digawangi oleh Elviana Anwar ini khususnya dibutuhkan masyarakat dalam penyediaan benih sumber, baik tanaman pangan maupun tanaman hortikultura.

Di atas lahan seluas empat hektar, terhampar sajian pemandangan asri karena dihias berbagai tumbuhan dengan susuna apik yang menyejukkan mata.

Minat masyarakat mengunjungi BBI TPPH meningkat. Pengunjung berasal dari berbagai kabupaten dan kota di Sumbar, bahkan dari luar provinsi. “Kita tetap mengimbau agar masyarakat yang ingin berwisata, terutama agrowisata, datanglah ke sini. Petugas kami bisa mendampingi untuk berbagi ilmu tanaman,” terang Elviana.

“Kita tidak memungut bayaran. Pengunjung gratis masuk ke sini. Berdasarkan data Kami, hingga saat ini terjadi tiga ribu kunjungan dalam satu tahun, baik umum, pelajar, maupun mahasiswa,” ujar Kepala BBI TPPH Lubuk Minturun, Elviana Anwar, kepada PELUANG

Visi balai ini adalah terwujudnya rumah tangga petani yang sejahtera melalui upaya peningkatan produksi dan produktivitas dengan menggunakan bibit unggul, sebagai salah satu area yang terbuka untuk umum. Di sisi lain, balai ini juga memaklumatkan diri sebagai salah satu destinasi agrowisata di Sumbar.

Pengunjung, selain menikmati keasrian dan kenyamanan suasana, bisa belajar berbagai hal terkait tanaman palawija dan hortikultura di sini.

Ada wahana tanaman sayur, wahana pohon induk durian, wahana tanaman obat, wahana buah naga, dan berbagai wahana lainnya yang bisa dicermati. Buah-buah segar bergelantungan di batangnya jadi satu daya tarik yang memberi sensasi tersendiri bagi pengunjung.

BBI TPPH Lubuk Minturun juga menyediakan wahana taman bermain bagi anak yang terdiri dari banyak sarana permainan. Ini tentunya ditujukan agar anak-anak yang berkunjung tidak merasa monoton berada di tempat tersebut. Di sini juga ada unit taman Tim Penggera Pembinaan Kejahteraan Keluaran (PKK) Sumbar. Di taman ini disajikan show berbagai tanaman yang merupakan tanaman apotek hidup, warung hidup, dan dapur hidup.

“Melalui peragaan taman ini, ingin disampaikan bahwa sesempit apa pun pekarangan rumah tangga, tetap bisa dimanfaatkan. Pemanfaatan pekarangan rumah tangga ini mendatangkan banyak manfaat. Di antaranya adalah menekan anggaran rumah tangga karena dengan adanya warung hidup, misalnya, anggaran belanja bisa berurang,” tutur Elviana.

Sambut tamu HPN 2018

Sementara, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sumbar, Candra, mengungkapkan bahwa BBI TPPH Lubuk Minturun telah pula disiapkan untuk menyambut tamu peserta Hari Pers Nasional (HPN) 2018 se-Indonesia.

Berbagai percontoh tanaman bisa dipelajari di BBI TPPH Lubuk Minturun. Di unit labor kultur jaringan, misalnya, bisa dipelajari cara melakukan perbanyakan anggrek dan kentang.

“Kita akan menyajikan satu pilihan agrowisata sekaligus edukasi terkait kapasitas BBI TPPH pada para tamu. Diharapkan, ini bisa dinikmati dan diambil ilmunya untuk dibawa ke daerah masing-masing, direalisasikan, dan dimanfaatkan,” ujar Candra.

“Keberadaan pers sangat penting bagi kemajuan bangsa. Kami sangat menyadari hal tersebut. Karena itu, Kami menyokong segala hal positif  demi majunya pers di Tanah Air,” kata Kepala Dinas.

Terkait cakupan kerja Dinas yang dipimpinnya, Candra mengatakan akan membantu peserta HPN 2018 semampu dirinya jajarannya dalam memberikan manfaat kegiatan berupa ilmu yang kemudian bisa diterjemahkan oleh kalangan pers dan dihantarkan pada masyarakat berupa wawasan yang mencerdaskan. (yeyen-ed)

Exit mobile version