hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Varian Omricon Ancam Pertumbuhan Ekonomi

Kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia terus meningkat. Lembaga independen global GISAID merilis data hingga 30 Januari 2022 sudah mencapai 2.156 kasus.  Sementara Kementerian Kesehatan memprediksi puncak varian Omicron akan terjadi pada awal hingga pertengahan Februari 2022. Masyarakat pun diminta tidak melakukan perjalanan ke luar negeri sebab pasien varian Omicron mayoritas impor.

Kementerian Keuangan mulai khawatir varian Omicron akan mengganggu pertumbuhan ekonomi Indonesia yang saat ini mulai membaik. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu mengatakan varian Omicron menjadi potensi yang mengganggu upaya pemulihan ekonomi Indonesia pada tahun ini.

Bank Dunia melakukan perhitungan terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia. Menurut laporan Global Economic Prospects terbaru Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi global diperkirakan melambat menjadi 4,1 persen pada 2022 dari level 5,5 persen pada 2021.

Faktor utama dari adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi yang akan terjadi adalah merebaknya varian Omicron banyak negara. Kasus tersebut membuat banyak negara melakukan pengetatan pergerakan orang yang membuat laju pertumbuhan ekonomi terhambat.

Kepala Ekonomi dari Danareksa Research Institute (DRI) Rima Prama Artha mengatakan, varian omicron berpotensi menghambat pemulihan ekonomi di tahun 2022, terutama pemulihan konsumsi masyarakat.  

Pasalnya bila penyebaran makin tinggi dan pemerintah akan menarik rem darurat berupa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 lagi untuk mengurangi mobilitas masyarakat.  Dia memproyeksi, jika PPKM Level 4 kembali diberlakukan, terjadi potensi pengurangan konsumsi masyarakat sebesar 0,93% dan investasi sebesar 0,24%

Proyeksi semula bahwa pertumbuhan konsumsi rumah tangga bisa mencapai 5,22% yoy dengan adanya PPKM level 4, berarti pertumbuhan komponen ini bisa tergerus ke 4,29% yoy.  Sedangkan pertumbuhan investasi yang diprediksi sebelumnya  mencapai 4,37% yoy.  bisa berada hanya di 4,13% yoy.  Secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi tahun 2022 yang awalnya diyakini bisa tumbuh 5,11% yoy, dengan adanya PPKM level 4 bisa menyusut 0,54% menjadi 4,57% yoy (van).

pasang iklan di sini