octa vaganza

Untuk Unggul, Pahami Karakter Pasar

Nilai keunggulan dapat dilihat dari beberapa aspek seperti : harga, kemasan, kualitas, desain, kecepatan, kesiagaan 24 jam, kenyamanan, brand image, kostumisasi, keragaman pilihan, ada garansi, ada layanan pengiriman atau program cicilan 0%.

SALAH satu data yang menjelaskan mengapa UMKM sulit memperluas pasar adalah terkait rendahnya tingkat go digital. Sebab, jumlah UKM pengguna internet baru menyentuh 5% (Bank Indonesia, 2019). Fakta ironis lain adalah proporsi ekspor UKM Indonesia hanya sebesar 14,3%. Komposisi ini kalah jauh dibandingkan dengan  Filipina (20%), Thailand (29%) dan Singapura (49%).

 Kerap terdengar, “Usaha sudah berjalan cukup lama, nih, tapi kok penjualan begini-begini aja, ya?” Atau, “Pakai media sosial sudah, punya toko online sudah, tapi mengapa target kenaikan omset penjualan selalu meleset?”. Jika salah satu dari pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan anda, kemungkinan besar entitas UKM memiliki permasalahan akses pasar.

Merancang nilai keunggulan (value proposition). Kenalilah produkmu. Agar produk laris terjual tentunya kita wajib tahu apa nilai keunggulan yang ditawarkan kepada konsumen. Hal ini biasa disebut value proposition, dari produk/jasa yang dijual. Merancang nilai keunggulan perlu melakukan analisa pasar. Mulailah kenali mengapa seorang pelanggan mau membeli produk kita? Fitur apa yang kita tawarkan? Apa manfaat/fungsi dari produk kita? Dengan begitu, kita dapat menentukan karakteristik pelanggan potensial yang mungkin tertarik membeli.

Nilai keunggulan dapat dilihat dari beberapa aspek seperti : harga, kemasan, kualitas, desain, kecepatan, kesiagaan 24 jam, kenyamanan, brand image, kostumisasi, keragaman pilihan, ada garansi, ada layanan pengiriman atau program cicilan 0%. Nilai keunggulan juga dapat diciptakan dari bahan baku, cerita proses produksi, kualitas produk yang dihasilkan, kepraktisan kemasannya, bahkan sampai pada pelayanan distribusi penjualannya.

Targetkan segmen pasar yang spesifik. Tidak sedikit pelaku UKM yang enggan melakukan segmentasi pasar. Inginnya menjual pada semua orang. Padahal, UKM tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk menciptakan produk yang mampu memuaskan semua orang. Selain itu, UKM tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk memasarkan produknya. Segmentasi pasar ini sangat penting bagi pelaku UKM untuk memperluas pasar menjadi lebih terarah, fokus, dan efektif.

Beberapa manfaat segmentasi pasar bagi UKM:

▪ Bisa mengategorikan potensi pasar dan menyusun prioritas;

▪ Pelayanan bisa lebih baik, karena bisa dijahit (custom) sesuai dengan kebutuhan spesifik target konsumen;

▪ Strategi pemasaran lebih terarah;

▪ Menemukan peluang baru;

▪ Faktor penentu nuansa desain kemasan, brosur dan poster digital sebagai konten media sosial;

▪ Strategi komunikasi lebih efektif, misalnya jadi lebih tahu sapaan apa yang paling cocok untuk menyapa konsumen;

▪ Dapat memantau produk yang menargetkan segmen yang sama, baik untuk memahami peta persaingan maupun untuk mengetahui produk lain yang cocok menjadi mitra co-branding;

▪Dapat mengevaluasi target dengan lebih jitu dalam rencana bisnis.

Segmentasi pasar mencakup beberapa jenis:

▪ Segmentasi berdasarkan demografis, yaitu membagi pasar berdasarkan kelompok kependudukan seperti usia, gender, pendapatan, pendidikan, agama, pekerjaan, suku bangsa;

▪ Segmentasi berdasarkan geografis, yaitu membagi pasar berdasarkan kelompok area geografis seperti kota, negara, daerah/wilayah;

▪ Segmentasi berdasarkan psikografis, yaitu membagi pasar berdasarkan kelompok psikografis seperti kelas sosial, karakteristik personal, dan atau gaya hidup;

▪ Segmentasi berdasarkan tingkah laku, yaitu membagi pasar berdasarkan kelompok yang memiliki kesamaan seperti respons terhadap produk atau pengetahuan terhadap produk, dasar penggunaan produk.● (Nay)

Exit mobile version