BANDUNG—Bekerja di Perusahaan Charles & Keith, Singapura tidak saja memberikan pengalaman berharga bagi Aditya Rahman, tetapi juga insprasi untuk mendirikan suatu usaha. Ketika berada di negara jiran itu, pria yang karib dipanggil Adit (Adit Yara) ini mengamati perilaku dan gaya hidup masyarakat yang gemar menggunakan tas mewah.
“Namun ketika week-end, justru mereka menanggalkan status kemewahannya. Mereka memilih berdandan simpel bahkan ada yang menggunakan sandal jepit untuk berjalan-jalan,” tutur pria kelahiran Bandung, 26 September 1985 ini, Senin (13/8/2018).
Peraih Magister Sekolah Bisnis dan Adminitrasi Institut Teknologi Bandung ini membawa pulang gagasan tas mewah ini pulang ke tanah air pada awal 2013. Bersama tiga orang kawanya dan modal Rp20 juta Adit memulai bisnis dengan brand Niion Indonesia Utama. Resminya perusahaan ini berdiri pada Mei 2013.
Niion itu berasal dari dua kata Nylon yang berarti material yang kami usung dan Neon adalah luasnya warna-warni (range) tas yang dibuat.
“Untuk perbedaannya kami membuat segmentasi tersendiri yakni tas urban travel yang sangat simpel juga berwana warni,” ucap Adit.
Produk unik Niion-Foto: Dokumentasi pribadi.Untuk produksi pertama Niion Indonesia memiliki 5 artikel dan terdiri dari 5 warna (kurang lebih ada 25SKU). Dari setiap SKU Niion membuat 24 buah. Jadi total produksi pertama sebanyak 600 buah tas dan terjual habis dalam seminggu. Harga per buah Rp200 ribu hingga omzet pertama yang diraih Rp12 juta. Pendeknya tas buatan Adit dan rekan-rekannya mendapat sambutan baik di pasar.
“Kini pada perkembangan bisnis di tahun ke-lima, kami kembali tumbuh dan naik secara grafik penjualan dan produksi. Sekalipun kami pernah melewati kondisi terendah,” ungkap alumni Jurusan Arsitek Universitas Parahyangan ini.
Dalam melakukan penjualan Niion menggunakan cara daring (online) maupun offline. Untuk cara daring, Niion mempunyai website sebagai backbone utama, menyimpan pada situs penjualan ternama, hingga akun instagram dan line sebagai tempat promosi.
“Kami memiliki toko resmi yang berada di sebelah kantor kami dan memiliki beberapa tempat konsinyasi di beberapa kota besar, termasuk mal besar di Jakarta, seperti di Pondok Indah Mal,” imbuh Adit.
Produk Niion Indonesia. Tampak sangat unik mirip selempang-Foto: Dokumentasi Pribadi.Untuk produksi per bulan ini Niion Indonesia rata-rata memproduksi 4000 tas per bulan atau senilai Rp800 juta dengan kekuatan 10 karyawan.
“Omzet tertinggi per bulan pada angka Rp250 hingga Rp300 juta,” tutup pria yang juga ikut mendirikan GhaisaniyaraTM Fashion & Studio ini (Irvan Sjafari)