BANTUL—Pemerintah Kabupaten Bantul melakukan uji coba kenormalan baru dengan membuka Pantai Parangtritis untuk kunjungan wisatawan. Hasilnya sebanyak 18.505 pengunjung menyerbu pantai sepanjang Sabtu-Senin 27-29 Juni 2020.
Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo menyampaikan puncak kunjungan memang ada hari Minggu yaitu 11.700 wisatawan, sisanya Sabtu 4.805 kunjungan dan Senin dua ribu wisatawan.
“Langkah uji coba pembukaan destinasi ini harus dilakukan, untuk mengukur sejauh mana kesiapan objek, sekaligus para pelaku wisata di dalamnya menjelang fase new normal.Terlebih, seluruh destinasi mengalami penutupan total dalam beberapa bulan terakhir,” ujar Kwintarto seperti dirillis Antara, Senin (29/6/20).
Yang terpenting dalam uji coba,objek wisata andalan Bantul itu dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai standar operasional prosedur (SOP) dalam pencegahan penularan virus corona. Di antaranya, diukur suhu tubuhnya, memakai masker.
Pembukaan sejumlah tempat wisata memberikan efek membaik bagi para pelaku jasa wisata di Yogyakarta, sekalipun tidka signifikan. Seorang pengusaha rental mobil Risky Arif menyampaikan bahwa terjadi kenaikan pendapatan sekitar 10 hingga 30 persen.
“Tentunya kami menerapkan protokol Covid-19,” kata dia.
Tidak semua destinasi wisata dibuka. Parangtritis Geomaritime Science Park (PGSP) memilih belum menerima kunjungan. Hanya memfasilitasi kunjungan daring.
Bernike Pendamping Kunjungan dan Promosi di PGSP mengatakan, pihaknya masih mengikuti arahan dari SK Gubernur DIY mengenai perpanjangan status tanggap Covid19.
“Berhubung PGSP merupakan lembaga mitra antara Badan Informasi Geospasial (BIG) , UGM, dan Pemkab Bantul, juga menunggu arahan dari BIG, UGM, dan Pemkab Bantul,” kata Bernike ketika dihubungi Peluang, Senin (29/6/20).
Untuk kesiapan protokol kesehatan pada saat Kenormalan Baru diberlakukan pihaknya sudah mempersiapkan. Akan ada prosedur khusus bila pengunjung ke PGSP, seperti harus diukur suhunya oleh keamanan PGSP dengan thermogun, wajib mencuci tangan di tempat cuci tangan yang sudah disediakan, wajib memakai masker, hingga penyediaan hand sanitizer di berbagai tempat layanan.
Maksimal jumlah pengunjung yang masuk 30 orang yang dibagi dalam dua kelompok, tetap menjaga jarak antar pengunjung, pemandu, dan koleksi.
“Untuk menjaga jarak antara pengunjung dan koleksi, kami juga sudah memberikan batas kurang lebih 50 – 1 meter dengan koleksi,” ucap Bernike (Irvan Sjafari).