
Peluang News, Tangerang – UBC atau The University of British Columbia, bersama dengan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Institut Pertanian Bogor (P2SDM-LPPM IPB), pada Kamis, 13 Juni 2024, mengunjungi sawah wakaf kelompok tani Caringin Jaya BMI.
Kelompok ini merupakan petani binaan Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) yang terletak di Kampung Leuwi Dahu, Desa Caringin, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Kunjungan ini merupakan bagian dari program lanjutan setelah summer course bertajuk “Impact Evaluation Assessment” yang rutin diadakan oleh UBC dan IPB University setiap bulan Mei selama sepuluh tahun terakhir. Program musim panas ini melibatkan peserta dari berbagai fakultas di UBC dan IPB University, memberikan mereka kesempatan untuk belajar dan mengevaluasi dampak berbagai inisiatif sosial dan ekonomi.
Tujuan Kunjungan
Christopher P.A. Bennett, seorang dosen dari UBC, menjelaskan tujuan kunjungan ini dalam sambutannya. “Saya, bersama Richard Barichello dari UBC, datang ke sini untuk mempelajari dan mengevaluasi pengelolaan sawah wakaf oleh Koperasi Syariah BMI. Kami tertarik untuk memahami bagaimana upaya pemberdayaan dan peningkatan produktivitas padi dilakukan di sini, serta pendekatan apa yang diterapkan oleh IPB dan Koperasi BMI,” ujar Chris.
Peserta Kunjungan
Kunjungan ini tidak hanya dihadiri oleh Chris dan Richard, tetapi juga melibatkan Everard Van Zoelen Cortes, asisten dosen dari Meksiko, serta tujuh mahasiswi UBC dari berbagai latar belakang negara. Dua mahasiswa pascasarjana dari Universitas Indonesia juga turut hadir untuk melihat langsung pengelolaan sawah wakaf.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Casmita, Direktur Bisnis dan Pemberdayaan; Suproni, Manajer Pemberdayaan; Dedi dan Suhri dari tim pemberdayaan; Sarwo Edy dari tim ziswaf Kopsyah BMI; Hendrawan, manajer area 03 Kopsyah BMI; dan Raodatul Jannah, Manajer Kopsyah BMI Cabang Cisoka. Mereka semua aktif terlibat dalam mendampingi tamu-tamu dari UBC dan IPB.
Kegiatan di Lokasi
Para peserta diajak untuk turun langsung ke sawah wakaf Kopsyah BMI dan mengunjungi penggilingan padi. Pengalaman ini sangat menarik bagi mereka, terutama karena ini adalah pertama kalinya mereka melihat proses penggilingan padi secara langsung. Salah satu mahasiswi UBC, Olivia, bertanya, “Mana yang lebih diutamakan, memperoleh tanah wakaf yang lebih luas atau peningkatan produktivitas panen?”
Sarwo Edy dari tim Ziswaf menjawab, “Keduanya sama pentingnya. Peningkatan produktivitas akan meningkatkan keuntungan yang dapat dibagikan kepada dhuafa dan sejalan dengan itu, memperluas perolehan tanah wakaf juga akan menambah aset wakaf.”

Penghargaan dan Tanggapan
Johan Wetik, Tenaga Ahli/Peneliti yang mewakili Ketua P2SDM IPB, Amiruddin Saleh, mengucapkan terima kasih kepada Kopsyah BMI atas sambutan dan pendampingan yang luar biasa. “Atas nama P2SDM IPB, kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Kopsyah BMI yang telah menerima kami dengan sangat baik. Bagaimana menurut Anda, Mr. Chris?” tanya Johan kepada Chris.
Chris dengan antusias menjawab, “Fantastik, mengesankan, sangat luar biasa!”
Ia menambahkan, “Kami sangat menghargai waktu yang diberikan untuk mendampingi kami. Waktu adalah sesuatu yang sangat berharga, dan kami sangat menghargai kesempatan ini. Semoga di masa mendatang, kami bisa kembali diterima dengan baik jika ada mahasiswa yang ingin datang untuk menyelesaikan kajian mereka.” (Aji)