octa vaganza

Triyani Nurindah, Jalankan Janitri, Tinggalkan Kerja Kantoran

JAKARTA— Triyani Nurindah menambah deretan orang-orang yang berani keluar zona nyaman untuk terjun ke dunia wirausaha, dengan segala risikonya.  Mantan karyawan sebuah jaringan pasar swalayan terkemuka ini memutuskan untuk mengundurkan diri pada 2016.

“Saya membuat aneka macam snack, seperti risol, pastel, lemper, aneka pie, kroket, aneka puding, dan sebagainya. Ada juga kue kering seperti nastar, kastengels, sagu keju dan sebagainya,” ujar warga Jakarta Timur ini kepada Peluang melalui WhatsApp.

Dengan modal awal dua juta rupiah awalnya hanya menerima pesanan kue-kue dari lingkungan teman, kerabat dan tetangganya. Pada 2018 bekerja sama dengan seorang temannya, perempuan yang karib dipanggil Nenny ini mengisi kebutuhan snack di pusat pelayanan sebuah perusahaan otomotif di wilayah Jakarta Timur. 

“Saya mulai serius menekuni usaha ini. Dan membuka toko kue di samping rumah. Pemasaran saat ini disamping dari mulut ke mulut, sekarang sudah mulai mencoba pemasaran secara online. Produk yang saya jual harganya mulai dari Rp3.000,- untuk snack, Rp100.000 untuk kue kering dan bervariasi untuk kue-kue lainnya,” ungkap Nenny.

Dengan Brand Janitri by Nien’s Kitchen, perempuan kelahiran Aceh ini mengatakan menggunakan bahan berkualitas dan halal.  Usahanya sudah mendapatkan sertifikat halal dari MUI.

“Janitri pernah mendapatkan kepercayaan sebagai salah satu pengisi snack box untuk acara pelatihan yang diadakan di salah satu instansi pemerintah,” ungkap sarjana ekonomi sebuah perguruan tinggi ini, seraya mengatakan memiliki dua orang karyawan.

Pandemi Covid-19 membuat Nenny, mengandalan penjualan daring. Hal itu karena penjualan melalui toko fisik terbatas.

Nenny berharap pascapandemi,  mengembangkan usaha dengan memiliki usaha bakeri yang representatif dan juga memperluas jaringan pemasaran (Irvan Sjafari).

Exit mobile version