JAKARTA—Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada triwulan pertama 2020 hanya mencapai 2,97 persen. Angka tersebut jauh di bawah Menteri Keuangan Sri Mulyani pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I tahun 2020 masih bisa mencapai 4,7 persen.
Prediksi pemerintah tersebut berdasarkan perhitungan bahwa Covid-19 di Indonesia baru masuk pada bulan ketiga kuartal I 2020 yaitu Maret. Sementara pertumbuhan ekonomi Januari 2020 diprediksi mengalami tumbuh dengan baik pasca pemulihan tahun lalu.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan,bila dibandingkan triwulan IV tahun 2019, Produk Domestik Bruto Indonesia mengalami kontraksi sebesar -2,41% Namun penurunan dari triwulan IV ke triwulan I tahun selanjutnya ini biasa terjadi secara musiman;
“Pertumbuhan ekonomi yang anjlok cukup tajam dipengaruhi oleh melambatnya ekonomi global termasuk mitra dagang Indonesia sejak pandemi Covid-19. Negara mitra dagang yang juga mengalami kontraksi diantaranya Tiongkok (-6,8 persen), Amerika Serikat (0,3 persen), dan Singapura (-2,2 persen),” ujar Suhariyanto dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa (5/5/ 20).
Kondisi tersebut menyebabkan harga komoditas migas dan hasil tambang mengalami penurunan pada triwulan I 2020. Di dalam negeri, pembatasan aktivitas juga menyebabkan permintaan menurun