Transformasi Kopsyah BMI Menuju Koperasi Berdaya Saing Tinggi

Asisten Deputi Pembiayaan Kementerian Koperasi Niken Wulandari bersama pengurus Kopsyah BMI. Foto: Dok. Ist

Peluang News, Tangerang – Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) kembali menjadi perhatian pemerintah pusat.

Dalam kunjungan kerja ke kantor pusat koperasi tersebut, Asisten Deputi Pembiayaan Kementerian Koperasi Niken Wulandari, menyatakan kekagumannya atas pertumbuhan koperasi yang kini memiliki lebih dari 100 cabang di wilayah Banten dan Jawa Barat.

“Kami datang ke sini untuk belajar. Kopsyah BMI sudah membuktikan diri sebagai koperasi yang mampu tumbuh secara konsisten, sehat, dan berdampak nyata bagi anggotanya,” ujar Niken.

Ia juga menyoroti pencapaian ODS Grade A yang diraih Kopsyah BMI, sebagai indikator tata kelola dan kinerja koperasi yang sangat baik. “Ini bukan capaian biasa. Kopsyah BMI sudah berada di level nasional sebagai role model,” katanya.

Sementara, Presiden Direktur BMI Group, Kamaruddin Batubara, atau yang akrab disapa Kambara. Ia menjelaskan bahwa pertumbuhan koperasi yang dipimpinnya bukan sekadar soal angka, tapi keberpihakan terhadap rakyat kecil.

“Kami tidak pernah mengejar aset semata. Kami tumbuh karena kepercayaan anggota dan komitmen kami untuk membangun koperasi sebagai rumah bersama,” tegas Kambara.

Ia memaparkan bahwa Kopsyah BMI bertumbuh berdasarkan Model BMI Syariah, sebuah pendekatan koperasi berbasis lima pilar yakni, ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial, dan spiritual. Lima pilar ini kemudian dijalankan melalui lima instrumen utama: sedekah, pinjaman, pembiayaan, simpanan, dan investasi.

“Dengan model ini, koperasi tidak hanya memberi pembiayaan, tapi juga menyentuh semua aspek kehidupan anggota. Kami ingin koperasi menjadi kekuatan ekonomi yang bermartabat,” jelasnya.

Kambara juga menegaskan bahwa pertumbuhan koperasi tidak boleh lepas dari akar sosialnya.

“Kami ingin koperasi dikenal sebagai kekuatan modern, bukan organisasi kuno. Karena itu, kami masuk ke tempat-tempat elit, memperkenalkan koperasi dengan wajah baru,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, tim Kemenkop juga mengunjungi Warung BMI, tempat penjualan produk UMKM anggota koperasi yang telah dikurasi. “Kami senang melihat langsung bagaimana koperasi mendukung ekonomi lokal secara konkret,” ujar Niken sembari membeli sejumlah produk buatan anggota koperasi.

Kopsyah BMI merupakan bagian dari Holding Koperasi BMI Group, yang juga menaungi Koperasi Konsumen BMI dan Koperasi Jasa BMI. Semua unit usaha ini bergerak secara sinergis, mendorong pertumbuhan berbasis kolaborasi dan pemberdayaan.

“Kami tidak bekerja sendiri. Ada sistem, ada ekosistem. Dan yang paling penting, ada semangat gotong royong,” ujar Kambara.

Kunjungan kerja ini tidak hanya menjadi bentuk apresiasi dari pemerintah, tetapi juga dorongan agar koperasi seperti Kopsyah BMI terus tumbuh dan memberi dampak nasional.

“Kami berharap praktik seperti ini bisa direplikasi di banyak tempat di Indonesia,” tutup Niken.

 

 

Exit mobile version