Peluang News, Jakarta-PT PLN Nusantara Power UP Cirata kembali menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat dan lingkungan melalui Program Lentera Hijau. Program ini menjadi bukti nyata sinergi antara perusahaan, masyarakat, dan tokoh lokal dalam mengubah tantangan lingkungan menjadi peluang ekonomi berkelanjutan.
Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, menegaskan bahwa perusahaan tidak hanya berfokus pada penyediaan listrik yang andal, tetapi juga pada dampak sosial dan ekologis dari operasionalnya.
“Kami percaya bahwa energi tidak hanya tentang listrik—tetapi tentang kehidupan. Melalui program-program seperti Lentera Hijau, kami berupaya menghadirkan dampak nyata bagi lingkungan dan masyarakat,” ujar Ruly.
“Inovasi hijau dan pemberdayaan masyarakat adalah dua sisi dari komitmen kami untuk menghadirkan pembangkit yang tak hanya andal secara teknis, tapi juga relevan secara sosial dan ekologis,” tambahnya.
Program Lentera Hijau merupakan hasil kolaborasi antara PLN Nusantara Power UP Cirata dengan masyarakat sekitar Waduk Cirata, kelompok CIECRA dan ECI, serta tokoh lokal Duduy Abdullah—yang dikenal sebagai pejuang lingkungan dalam pemanfaatan eceng gondok.
Melalui program ini, eceng gondok yang sebelumnya dianggap sebagai gulma pengganggu ekosistem waduk kini diolah menjadi produk bernilai ekonomis, termasuk pakan ternak, yang menjadi sumber pendapatan masyarakat setempat.
Tidak hanya itu, dalam pengelolaan gulma, program ini juga mengintegrasikan teknologi pemantauan berbasis citra satelit. Pendekatan ini memungkinkan deteksi dan pengendalian eceng gondok dilakukan secara lebih cepat dan akurat dibandingkan metode konvensional.
Yang menarik, proses produksi pakan ternak dari eceng gondok ini turut ditopang oleh energi terbarukan dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), sejalan dengan operasional PLTA Cirata dan komitmen perusahaan terhadap transisi energi bersih.
Lebih dari sekadar program lingkungan, Lentera Hijau juga menyentuh sisi sosial dengan melibatkan kelompok rentan dan masyarakat marginal secara aktif.
Program ini menjadi contoh nyata pemberdayaan masyarakat yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan—sebuah model kolaborasi yang diharapkan bisa direplikasi di wilayah lain.
