
Peluang news, Jakarta – Guna mencapai visi Indonesia Emas 2045 dan keluar dari middle income trap, Indonesia dinulai perlu mengubah pendekatan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, salah satunya dengan melakukan transformasi ekonomi.
Sekretaris Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso menjelaskan bahwa dalam melakukan transformasi ekonomi, Pemerintah telah menyiapkan berbagai strategi kebijakan untuk mendorong seluruh sektor ekonomi di Indonesia.
Ia mengatakan, salah satu kebijakan tersebut dengan melakukan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta koperasi yang diyakini sebagai penggerak ekonomi kerakyatan.
Oleh karena itu, untuk mewujudkan koperasi Indonesia yang kuat dan mandiri, baik sebagai gerakan ekonomi rakyat, maupun sebagai badan usaha yang berperan besar dalam mewujudkan tujuan bernegara berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, Komite Nasional Kebijakan Governansi (KNKG) telah menerbitkan Buku Pedoman Umum Governansi Koperasi Indonesia (PUG-KOPIN).
“Jadi, ini kesempatan yang sangat baik, karena kalau kita melihat dari beberapa PUG yang telah dilakukan sosialisasi, terutama PUG yang terkait koperasi ini,” ungkap Susiwijono dalam kegiatan talkshow Sosialisasi PUG-KOPIN yang bertajuk ‘Governansi Koperasi Sebagai Pemandu Etika Untuk Memastikan Keberlanjutan Koperasi Indonesia’ di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (7/2/2024).
“Saya kira sangat penting untuk kita dorong terus sosialisasinya dan nanti beberapa rencana perubahan ke depan barangkali juga dinamikanya perlu kita sampaikan bersama-sama,” imbuhnya.
Kemudian, ia juga menyampaikan, tahun ini merupakan tahun penentu untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, yang di mana beberapa kebijakan strategis dalam RPJPN ditentukan di tahun ini.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa volume usaha koperasi di Indonesia mengalami peningkatan signifikan, yakni meningkat sekitar 8,51% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp182,35 triliun.
“Kalau kita lihat, volume usaha koperasi itu sejak 2016/2017 meningkat cukup tinggi dan terakhir kemarin sudah hampir Rp200 triliun. Nah, ini juga menjadi catatan kita bersama-sama. Karena di satu sisi menjadi potensi yang sangat besar, di sisi lain juga perlu pengaturan tata kelola yang lebih baik,” jelasnya.
Kontribusi koperasi terhadap PDB cenderung meningkat setiap tahunnya, hingga pada tahun 2020 dan 2021 koperasi memberikan kontribusi sebesar 6,20% dari PDB Indonesia.
“Oleh karena itu, potensi besar koperasi perlu terus dioptimalkan agar mampu memberikan manfaat dan dampak ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat,” ucapnya.
Koperasi akan dapat berperan sangat penting untuk mengembangkan banyak sektor bisnis di daerah, misalnya di sektor pertanian, perkebunan, hingga peternakan, sehingga apabila dikelola dengan baik akan berperan lebih besar dalam perekonomian nasional.
Untuk itu, perbaikan ekosistem koperasi dan tata kelola yang baik menjadi sebuah urgensi.
“Sementara yang berkaitan dengan catatan keberhasilan koperasi dari beberapa negara yang lain, ini juga banyak sekali yang telah bisa menjadi usaha yang sangat besar dari berbagai sektor sehingga kebutuhan untuk pengaturan governance, tata kelola, ini menjadi sangat penting sekali,” ujarnya.
Kemudian, ia juga mengungkapkan bahwa PUG-KOPIN diharapkan dapat menjadi acuan tentang governansi koperasi untuk seluruh pemangku kepentingan koperasi, juga menjadi pedoman bagi seluruh koperasi di Indonesia agar mampu menjalankan praktik governansi organisasi yang baik.
Selain itu, disampaikan juga bahwa PUG-KOPIN sebagai yang pertama kalinya diterbitkan oleh KNKG, diharapkan mampu merealisasikan amanat UUD 1945, sehingga koperasi mampu berperan lebih besar lagi dalam sistem perekonomian nasional.
Lebih lanjut, PUG-KOPIN juga diharapkan mampu menjadi instrumen organisasi bagi koperasi agar mampu membangun dan mengembangkan diri menjadi lebih kuat dan mandiri sehingga perannya akan lebih besar lagi sebagai Soko Guru Perekonomian Nasional.
Tak hanya dihadiri oleh jajaran Kemenko Perekonomian, kegiatan ini juga turut dihadiri oleh Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM), Teten Masduki beserta jajaran, Ketua Umum KNKG Mardiasmo, serta para pimpinan dan anggota KNKG, dan perwakilan dari asosiasi dan koperasi.