Site icon Peluang News

Transformasi Digitali Upaya Meningkatkan Daya Saing UMKM

Jakarta (Peluang):Untuk mendorong perluasan pasar produk lokal dan mengefisiensikan rantai pasok perdagangan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), optimalisasi transformasi digital menjadi hal penting untuk dikuasai.

Sebanyak 80 persen pelaku UMKM telah terhubung dalam ekosistem digital selama pendemi Covid-19 terbukti memiliki daya tahan lebih baik. Teknologi digital sangat membantu UMKM dalam upaya meningkatkan daya saing dan berkembang menjadi potensi besar dalam peningkatan roda ekonomi.

Pemerintah harus mendorong optimalisasi transformasi digital UMKM dengan berbagai strategi. Dimana perkembangan UMKM kekinian dapat ditinjau lewat pertumbuhan fleksibilitas jenis usaha UMKM yang beragam hingga kemampuan beradaptasi dengan cepat mengikuti perkembangan digitalisasi.

Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan menyatakan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) memiliki sejumlah program prioritas yang fokus pada penguatan pasar dalam negeri dan peningkatan ekspor nonmigas. Untuk mewujudkan program tersebut diperlukan sinergi dengan pemerintah kota dan daerah untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok.Selain itu, mengoptimalkan peran pasar induk dan pasar rakyat dalam menjaga kelancaran distribusi dan pasokan bahan pokok yang diperlukan pelaku UMKM.

Terkait melakukan optimalisasi transformasi digital, Kemendag mempunyai target di tahun 2022 sekitar 1000 pasar rakyat dan 1 juta pedagang/UMKM dapat terdigitalisasi. Percepatan transformasi digital di daerah juga sangat penting untuk mendorong perluasan pasar produk lokal daerah dan mengefisiensikan rantai pasok.

“Ada potensi besar, teknologi menjadi hal yang paling membantu UMKM untuk berkembang. Teknologi diharapkan akan melahirkan lebih banyak UMKM kekinian yang mampu beradaptasi mengikuti perkembangan digitalisasi,” ujar Zulkifli.

Ia berharap semua pihak terkait dapat mendukung UMKM memanfaatkan teknologi digital guna meningkatkan daya saing di pasar nasional maupun global. Sehingga kedepannya UMKM bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

“Saya mengajak seluruh pemerintah kota untuk bersinergi, berkolaborasi memajukan perdagangan Indonesia, mendorong pelaku UMKM berdaya saing,” ujarnya.

Karena menurutnya, setiap kota mempunyai pusat informasi keunggulan produksi UMKM di daerahnya. Sehingga konsumen di Indonesiam dan bahkan dunia dapat mengetahui untuk memperpendek rantai distribusi. Selain itu, meningkatkan kolaborasi pengawasan dan upaya perlindungan konsumen dapat dilakukan dengan meningkatkan pengawasan barang dan jasa serta mendorong pelaku usaha untuk jujur dan bertanggung jawab.

Terpenting lagi adalah meningkatkan ekspor daerah, dimana saat ini Indonesia go international. “Untuk itu, Kemendag menyediakan fasilitas dengan mempersiapkan jalan tol melalui perjanjian dagang international, salah satunya dengan Uni Emirat Arab (UEA),” kata Mendag.

UEA merupakan hub baru untuk menembus pasar Afrika, TImur Tengah, Eropa Timur, Asia Tengah, bahkan sampai Amerika Latin. Melalui Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA). Dengan perjanjian dagang tersebut, Mendag berharap pengusaha dan pelaku UMKM bisa ekspor produk Indonesia tanpa pajak. “Untuk itu, perlu visi pemerintah pusat, daerah, dan pengsuha untuk bersama menyerbu pasar internasional,” imbuhnya.

Exit mobile version