hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Berita  

TPN Ganjar-Mahfud Sesalkan Jimly Kaitkan Pemakzulan Jokowi dengan Takut Kalah

Peluang News, Jakarta – Tim Pemenangan Nasional (TPN) pasangan nomor 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD menyesalkan pernyataan mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie yang menyebutkan gerakan pemakzulan Presiden Joko Widodo karena ada yang takut kalah.

TPN menilai pernyataan Jimly tidak memiliki hubungan. “Urusan apa hubungannya dengan takut kalah? Orang menyampaikan pendapat, kan biasa. Pak Mahfud menanggapi beri pemahaman, pemakzulan itu urusan parlemen, bukan Menko Polhukam,” kata Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud, Achmad Baidowi, Minggu (14/1/2024).

Sebagaimana diketahui, sejumlah tokoh mengatasnamakan “Petisi 100 Daulat Rakyat” diantaranya Faisal Asegaf dan Marwan Batubara, beberapa waktu lalu mendatangi Kantor Menko Polhukam. Mereka mengusulkan agar Presiden Jokowi dimakzulkan karena dinilai tidak netral. Sebagai Kepala Negara, Jokowi telah berpihak kepada capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabumi Raka.

Baidowi menyayangkan Jimly terkesan tidak mengetahui kedudukan dan posisi terkait pemakzulan tersebut.

“Sebagai seorang negarawan Pak Jimly harusnya tahu itu, tidak lantas dikaitkan dengan kontestasi pemilu,” kata politikus PPP yang biasa disapa Awiek itu.

Menurut dia, ide pemakzulan Presiden Jokowi merupakan ranah yang berbeda dengan kontestasi pemilu. Tudingan takut kalah ranah kontestasi pemilu, sedangkan usulan atau wacana pemakzulan adalah pendapat.

“Pemakzulan harus melalui prosedur yang panjang, tidak serta merta selesai dengan pendapat,” ujar dia.

Awiek berharap kenegarawanan Jimly tidak dipertaruhkan karena pola pemahamannya yang dinilai dangkal.

Sebelumnya, Jimly Asshiddiqie menyoroti gerakan pemakzulan yang akhir-akhir ini muncul. Dia menilai hal ini sebagai pengalihan perhatian karena ada yang takut kalah. Ini disampaikan Jimly dalam akun X resminya, @JimlyAs, seperti dikutip Minggu (14/1/2024). Jimly mengaku bingung dengan ide pemakzulan Jokowi yang muncul jelang pemilu.

“Aneh, satu bulan ke pemilu kok ada ide pemakzulan presiden. Ini tidak mungkin, kecuali cuma pengalihan perhatian atau karena pendukung paslon, panik dan takut kalah,” tulis Jimly. Ia mengizinkan cuitannya ini dikutip.

Sama dengan penjelasan Mahfud MD sebelumnya, Jimly juga mengatakan untuk melakukan pemakzulan waktu satu bulan tidak cukup. Dia meminta semua pihak fokus saja dalam menyukseskan Pemilu 2024.

“Satu bulan ini, mana mungkin dicapai sikap resmi 2/3 anggota DPR, dan anggota MPR setelah dari MK,” kata Jimly, menambahkan. (Yth)

pasang iklan di sini