octa vaganza

Topang UMKM selama Pandemi Corona, BJB Pertahankan Program Pesat

BANDUNG—Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) tetap menghadirkan Progam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Terpadu (PESAT). 

Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank BJB Widi Hartoto mengatakan pemberdayaan UMKM akan selalu menjadi fokus perseroan dalam situasi apapun yang terjadi.

“Keringanan kredit yang diberikan bank BJB berlaku bagi seluruh nasabah yang terdampak Covid-19, khususnya UMKM sebagai wujud komitmen kami” ujar Widi dalam keterangan persnya, Kamis (9/4/20).

Lanjut Widi, Perseroan menyadari, para pelaku UMKM yang selama ini telah menjadi mitra dalam mengembangkan perekonomian daerah, memerlukan topangan penuh untuk melalui masa sulit seperti ini.

Di sisi lain, BJB  juga terus mengoptimalisasi program pemberdayaan agar upaya akselerasi usaha pelaku UMKM tetap berjalan. Langkah akselerasi pemberdayaan lewat PESAT menjadi salah satu yang paling diandalkan.

Tiga program utamanya, yakni PESAT Sehat dan Produktif (PSP) yang fokus pada konsultasi kesehatan dan pelatihan hidup bersih, PESAT Kapasitas Usaha (PKU) dengan pelatihan dan perluasan usahanya, serta PESAT wira usaha baru (PWB) yang memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menjadi wirausahawan terus menerus dilancarkan bersamaan dengan langkah stimulasi.

Program PESAT ini sejalan dengan program One Village One Company (OVOC) yang bertujuan untuk memandirikan desa dengan optimalisasi potensi sumber daya melalui pemanfaatannya oleh badan usaha milik desa (BUMDes), utamanya dalam mendorong UMKM.

Selaras dengan itu, bank bjb juga terlibat dalam program UMKM Juara Tahun 2020 yang digagas Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jawa Barat di mana bank bjb menyediakan layanan keuangan dan pembekalan bagi UMKM.

Untuk menggodok kualitas produk agar kompetitif, BJB memiliki event Kompetisi Jawara UMKM.

Langkah lainnya, bank bjb mengetengahkan strategi literasi dan inklusi keuangan BJB kepada para pelaku UMKM  dilakukan dengan berbagai cara.

Salah satunya oleh siasat pemberdayaan agen BJB BiSA Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) sebagai mitra pemasaran sekaligus perpanjangan tangan perseroan yang melakukan edukasi produk-produk keuangan perbankan demi perluasan akses.

Strategi ini terbilang berjalan ampuh. Buktinya, sepanjang 2019 lalu bank bjb mencatatkan penyaluran pembiayaan mikro sebesar Rp5,8 triliun atau tumbuh 5,5% y-o-y.

Upaya ini dipertegas dengan komitmen bank bjb dalam menyediakan porsi pembiayaan bagi UMKM sebesar 20% di tahun 2020.

Sebagai pilihan pembiayaan, bank bib menyediakan banyak opsi, termasuk di antaranya Kredit Mesra (Masyarakat Ekonomi Sejahtera), Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Cinta Rakyat, dan lainnya untuk mendorong UMKM.

“Instrumen kredit yang pertama kali disebut merupakan pembiayaan tanpa bunga yang saat ini menjadi andalan masyarakat,” imbuh Widi.

Program yang diluncurkan pada 2015 ini ditujukan untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas usaha bagi pelaku usaha. Dengan harapan, bukan saja memberikan permodalan, melainkan juga pendampingan agar UMKM semakin maju dan berkembang.

Exit mobile version