Tips Hadapi Cuaca Ekstrem di Tanah Suci: Calon Jemaah Haji Perhatikan Ini!

Jemaah Dilarang Bepergian ke Luar Kota Jelang Puncak Haji
Suasana ibadah haji jemaah asal Indonesia/dok.Harian Nasional.

PeluangNews, Jakarta – Pemberangkatan jemaah haji Indonesia sudah berlangsung sejak 2 Mei 2025 lalu.

Jemaah haji yang tiba di Madinah dan Makkah, Arab Saudi, sudah lebih dari 60.000 orang. Para jemaah agar mempersiapkan diri dengan kondisi cuaca di sana. Saat ini kondisi cuaca di Tanah Suci jauh berbeda dari Indonesia.

Suhu di siang hari di dua wilayah tersebut bisa mencapai 42 derajat Celsius. Diperkirakan, suhu maksimum di siang hari mencapai 41 °C.

Di Makkah pada bulan Juni dan suhu panas serta kelembapan ekstrem berdasarkan rata-rata cuaca jangka panjang, 10 jam sinar matahari per hari.

Biasanya, suhu tertinggi terjadi menjelang waktu Ashar dan mulai menurun saat mendekati waktu Magrib hingga Isya. Meski begitu, pada malam hari suhu di Makkah tetap hangat, berkisar 31 derajat Celsius.

Menghadapi cuaca ekstrem ini, Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah, Ali Machzumi, memberikan sejumlah saran agar jemaah tetap sehat dan tidak mudah lelah.

Pertama, jemaah disarankan untuk tidak memaksakan diri melaksanakan salat di Masjidil Haram pada siang hari.

“Melihat cuaca terik, jemaah sebaiknya salat di hotel pada waktu siang hari. Di hotel sudah tersedia musala. Walaupun siangnya salat di hotel, insyaallah pahalanya akan sama dengan di Masjidil Haram. Dan salat di Masjidil Haram pada petang hari, yaitu Salat Magrib, Isya, dan Subuh,” kata Ali.

Menurut dia, masa tinggal jemaah di Makkah masih panjang hingga puncak haji (Armuzna) pada 5 Juni 2025. Oleh karena itu, jemaah — khususnya lansia — diimbau untuk menghemat tenaga agar tidak kelelahan.

“Sebaiknya simpan tenaga untuk Armuzna, terutama bagi yang lansia, jangan diforsir agak tidak kelelahan,” ujarnya

Dikatakan pula, jemaah yang datang dari Madinah ke Makkah akan diberi waktu istirahat di hotel sebelum melaksanakan umrah wajib. Sedangkan jemaah dari Indonesia yang langsung menuju Jeddah dan kemudian ke Makkah, diharapkan menunaikan umrah wajib pada malam hari.

“Untuk jemaah haji gelombang II agar sudah memakai kain ihram dari Embarkasi. Kemudian, mengambil miqat di Yalamlam atau Bandara King Abdul Aziz Jeddah dan bersiap menunaikan umrah wajib pada malam harinya,” kata Ali.

Dia menekankan pentingnya menjaga asupan cairan. Dianjurkan agar jemaah minum air putih minimal dua liter per hari karena udara di Makkah sangat kering, yang bisa menyebabkan dehidrasi.

“Selalu membawa air minum untuk menghindari dehidrasi. Hal ini penting karena cuaca yang cukup panas. Suasana di Kota Makkah ini kita lihat memang suasananya bebatuan dan padang pasir,” imbuh Ali

Tips berikutnya adalah mengenakan pelindung kepala atau payung saat beraktivitas di luar ruangan karena panas matahari cukup menyengat.

Terakhir, jemaah juga diingatkan untuk menjaga kesehatan tubuh, rutin mengonsumsi vitamin, dan menggunakan kacamata hitam untuk melindungi mata dari paparan sinar matahari langsung. Semoga bermanfaat. []

Exit mobile version