Tips Agar Tubuh Sehat Selama Perjalanan Mudik

Ilustrasi: Kemacetan lalin para pemudik | Dok. Ist

Peluang News, Jakarta – Masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam, sekarang ini tengah siap-siap menyambut Hari Raya Idul Fitri 1446 H atau Lebaran 2025.

Setelah sebulan menjalani puasa Ramadan, sebagian masyarakat tengah dalam perjalanan mudik ke kampung halaman mereka untuk merayakan Lebaran.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat, 955.923 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-10 hingga H-5 libur Idul Fitri 1446H/2025.

Angka tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari empat Gerbang Tol (GT) Utama. Yakni, GT Cikampek Utama (menuju arah Trans Jawa), GT Kalihurip Utama (menuju arah Bandung), GT Cikupa (menuju arah Merak), dan GT Ciawi (menuju arah Puncak).

Total volume lalin yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini naik 1,5% jika dibanding dengan periode libur Idul Fitri 2024 (941.496 kendaraan) atau naik 13,0% jika dibandingkan dengan lalin normal (845.998 kendaraan).

Kepadatan arus mudik Lebaran sudah tampak di jalan-jalan tol. Petugas kepolisian sibuk mengatur agar arus lalu lintas lancar.

Kondisi seperti itu membutuhkan kesehatan yang prima. Pemudik perlu waktu tidur atau istirahat yang cukup dan mengatur asupan makanannya. Karena mudik dilakukan saat berpuasa, asupan makanan dan minuman perlu diperhatikan.

Kebutuhan air juga harus cukup, karena dehidrasi meningkatkan risiko mengantuk. Hal ini sangat berbahaya jika kita mengemudikan kendaraan.

Data Indonesian Hydration Working Group (IHWG) FKUI menunjukkan, satu dari empat orang dewasa dan satu dari lima anak dan remaja di Indonesia kurang mengonsumsi cairan terlebih saat menjalankan ibadah puasa.

Dokter spesialis kedokteran keluarga layanan primer dan praktisi gizi, dr. Dian Kusuma Dewi M.Gizi menjelaskan bahwa air merupakan komponen terbesar dalam tubuh, sehingga harus dipenuhi secara rutin agar kesehatan badan tetap terjaga.

“Untuk memenuhi kebutuhan cairan saat puasa bisa menggunakan metode 2-4-2 yaitu dengan konsumsi 2 gelas saat sahur, 4 gelas saat berbuka dan setelahnya, serta 2 gelas sebelum tidur,” kata dr.Dian.

Dia merekomendasikan konsumsi air putih untuk menghilangkan dahaga. “Pastikan air yang diminum tidak berwarna, tidak berbau maupun tidak berasa. Selain itu pastikan air minum berasal dari sumber terpercaya dan asli kemurniannya, serta aman,” ujarnya.

Untuk menjaga kesehatan selama di perjalanan, dia mengingatkan pentingnya memenuhi kebutuhan nutrisi, terutama asupan protein.

Konsumsi susu saat berbuka atau sahur juga dianjurkan. Selain untuk melengkapi asupan gizi, susu juga memenuhi hidrasi. “Susu sebagai sumber protein hewani dapat membuat energi tercukupi agar lebih semangat menjalankan puasa. Tidak hanya anak anak, tapi orang dewasa juga penting minum susu,” katanya.

Konsumsi kafein sebaiknya juga dibatasi karena bisa bersifat diuretik, sehingga bisa lebih sering buang air kecil. Hal ini pada gilirannya juga bisa membuat tubuh dehidrasi.

Selama di perjalanan mudik yang biasanya butuh waktu lebih panjang dari biasanya, jangan lupa untuk beristirahat. Sebab kelelahan juga dapat membuat seseorang mengantuk.

Tips lain adalah melakukan peregangan singkat saat beristirahat di rest area untuk menghindari kekakuan otot. Duduk diam terlalu lama juga menjadi salah satu penyebab ngantuk. []

Exit mobile version