octa vaganza

Tingkatkan Layanan Dengan Inovasi Digital

Untuk lebih memudahkan transaksi bagi Anggota, Pengurus Kopdit Pancur Kasih telah meluncurkan aplikasi CUPK Mobile dan penggunaan mesin ATM. Selain itu, terus memperluas wilayah Pelayanan.

PENETRASI digital yang semakin masif telah menggeser pola perilaku masyarakat dalam bertransaksi. Tidak terkecuali bagi anggota koperasi yang kini membutuhkan layanan lebih cepat, praktis, dan aman. Pengurus Kopdit Pancur Kasih (CUPK) menyadari tren digital yang tengah berkembang tersebut.

Gabriel Marto, Ketua Pengurus Kopdit Pancur Kasih mengatakan, digitalisasi merupakan hal yang tidak bisa dihindari. Oleh karenanya, CUPK merespons dengan meluncurkan produk digital bernama CUPK Mobile. “Aplikasi digital CUPK Mobile hadir untuk lebih memberi kemudahan layanan bagi anggota,” ujar Marto.

CUPK Mobile merupakan aplikasi  berbasis android yang dapat diunduh melalui ponsel pintar. Dengan hadirnya aplikasi digital ini diharapkan anggota semakin mudah dan nyaman dalam melakukan transaksi. Setelah mengunduh aplikasi di playstore, segera lakukan aktivasi di kantor pelayanan terdekat.

Aplikasi mobile itu dilengkapi dengan berbagai fitur yang disesuaikan dengan kebutuhan. Fitur tersebut antara lain pengecekan saldo dan transaksi transfer antar rekening simpanan harian, setoran simpanan wajib, dan angsuran pinjaman. Selain itu, anggota dapat melakukan transaksi pembayaran tagihan bulanan seperti tagihan listrik, air, internet, dan lain-lain.

Selain meluncurkan CUPK Mobile pada tahun lalu, CUPK juga me-launching penggunaan mesin ATM di 2 Tempat Pelayanan (TP) di kota Pontianak yaitu TP Siantan dan TP Sei Jawi. Pemasangan mesin ATM tersebut dimaksudkan untuk menjawab kebutuhan anggota akan akses keuangan yang tidak terbatas waktu.

Marto menambahkan, layanan digital yang diluncurkan merupakan salah bentuk komitmen dari para Pengurus untuk meningkatkan kualitas layanan kepada anggota. “Kami akan terus menghadirkan layanan yang inovatif sesuai kebutuhan anggota,” katanya.

CUPK tetap konsisten melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota. Hal itu bertujuan agar anggota memiliki pemahaman dan keterampilan yang baik dalam hal pengelolaan keuangan keluarga. Selain itu, telah dilakukan program pemberdayaan dan pendampingan usaha usaha produktif anggota secara berkelompok untuk menciptakan sumber-sumber pendapatan baru atau meningkatkan pendapatan yang sudah ada. Sehingga anggota didorong untuk melakukan pinjaman produktif.

Sejalan dengan digitalisasi, Pengurus juga terus mengembangkan wilayah pelayanan agar lebih dekat dengan anggota. Pada tahun lalu, telah dilakukan peningkatan status 6 Tempat Pelayanan Kas (TPK) menjadi TP penuh. Dengan adanya pengembangan wilayah tersebut, CUPK memiliki 46 Kantor TP dan pembukaan 2 TPK yang tersebar di 2 kota dan 10 Kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat. Tujuan dari pembukaan TP atau peningkatan status TPK menjadi TP dan pembukaan TPK baru  adalah untuk mendekatkan pelayanan kepada anggota agar lebih fokus, efektif dan efisien.

Sementara untuk produk simpanan dan pinjaman yang merupakan bisnis inti, CUPK setidaknya memiliki 9 jenis produk simpanan dan 14 jenis produk pinjaman. Anggota dapat memilih dan memanfaatkan setiap produk simpanan dan pinjaman sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.

Selain produk simpanan dan pinjaman yang kompetitif, CUPK juga menyediakan layanan Solidaritas berupa Solidaritas Kesehatan dan Solidaritas Kematian/duka. Layanan ini hadir dengan semangat tolong menolong. Prinsipnya, Anda susah saya bantu, saya susah Anda bantu. Selain itu, untuk memberikan perhatian dan apresiasi terhadap anggota aktif yang menyimpan sampai jumlah tertentu, CUPK memberikan bantuan berupa santunan rawat inap (SRI) dan Santunan ibu melahirkan dan anak apabila anggota yang bersangkutan mengalami sakit dan dirawat/opname di rumah sakit.

KINERJA 2018

Terlaksananya sejumlah program telah berdampak pada kinerja operasional maupun keuangan CUPK. Sampai akhir tahun lalu, jumlah anggota sebanyak 154.206 dan jumlah karyawan 416 orang.

Dari aspek keuangan, total aset sebesar Rp2,28 triliun dengan simpanan anggota sebesar Rp2,08 triliun dan Pinjaman beredar sebesar Rp1,56 triliun.

Pada tahun ini, Pengurus menargetkan pertumbuhan usaha dengan target aset tumbuh sebesar 7,6% menjadi Rp3,01 triliun. Jumlah anggota ditargetkan naik sebesar 8,7% menjadi menjadi 177.387 orang

Menurut Marto, selain pencapaian kinerja yang meningkat, yang lebih penting adalah kehadiran Kopdit telah berhasil mengubah perilaku Anggota menjadi lebih disiplin dalam mengelola keuangan keluarga. “Setelah diberikan pendidikan dasar perkoperasian dan pelatihan pengelolaan keuangan, manajerial keuangan anggota jauh lebih baik,” pungkas Marto. Kesadaran untuk mengelola keuangan yang lebih baik itu berdampak pada peningkatan kesejahteraan anggota. Kini, banyak dari anggota yang hidupnya lebih tertata dan  memiliki harapan yang lebih baik di masa mendatang. Terlebih dengan hadirnya layanan digital, Anggota dapat lebih mudah mengelola sumber daya keuangannya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.  (Kur)      

Exit mobile version