
Peluang News, Jakarta – Wakil Menteri Koperasi (WamenKop), Ferry Juliantono menyampaikan, pihaknya akan terus berkomitmen untuk memberikan ruang yang lebih besar bagi koperasi untuk bisa tumbuh lebih besar sebagaimana koperasi-koperasi di negara lain seperti Eropa.
Untuk itu, kata Ferry, pemerintah tengah melakukan berbagai terobosan kebijakan melalui Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan jajarannya.
Apalagi, ada banyak contoh koperasi besar di dunia yang mampu mendirikan badan usaha sehingga memberikan kontribusi pada pendapatan yang signifikan terhadap koperasi.
Hal itu disampaikan Ferry dalam Seminar Cooperative Development: European Best Practices yang digelar di Kantor KemenKop, Selasa (7/1/2025).
Sebagai contoh, dia menyebutkan FrieslandCampina, sebuah koperasi yang berpusat di Belanda dengan brand Frisian Flag, Rabobank sebuah bank yang didirikan koperasi di Belanda yang melayani jasa keuangan dan lain sebagainya.
Dari contoh tersebut, Ferry berharap agar ke depannya dengan dukungan dari Kemenkop akan muncul koperasi di Indonesia yang tumbuh besar dan mendunia.
“Seperti di Eropa sendiri yaitu terutama di Belanda koperasi itu mempunyai andil kepemilikan di dalam sebuah usaha besar seperti Frisian Flag. Jadi, apa yang sudah dilakukan oleh koperasi di Eropa itu persis seperti yang kita rintis saat ini,” ujarnya.
Dengan digelarnya seminar tersebut, Wamenkop berharap agar para pegiat koperasi dan gerakan koperasi di Indonesia dapat belajar lebih banyak tentang praktik baik yang berhasil dilakukan di Belanda sehingga dapat direplikasi di dalam pengambangan koperasi di tanah air.

Selain itu, lanjut Ferry, Kemenkop juga memastikan, pihaknya siap memberikan dukungan penuh terhadap koperasi-koperasi potensial di dalam negeri yang memiliki misi besar untuk bisa go global.
“Terlebih, acara ini sangat penting karena kita bisa belajar dari pengalaman beberapa negara terutama di belanda dan negara di Eropa lainnya dimana badan usaha koperasi punya pabrik sendiri pengalaman sukses pengelolaan koperasi di negara lain bisa dijadikan role model bagi kita,” kata Ferry.
Dengan masuknya koperasi pada sektor usaha besar, dia berharap agar ketimpangan pengelolaan aset oleh koperasi dibandingkan dengan BUMN dan sektor private dapat lebih seimbang.
“Oleh karena itu, dalam rangka mempercepat penguasaan aset lebih besar oleh koperasi, Pak Presiden Prabowo mengharapkan kita agar mendukung koperasi untuk masuk ke dalam sektor industri,” ucapnya.
Bahkan, Wamenkop mengungkapkan, dalam waktu dekat, akan dikeluarkan Peraturan Kementerian Koperasi (PermenKop) yang baru sebagai revisi dari Permenkop nomor 4 tahun 2020 tentang penyaluran pembiayaan oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan UMKM (LPDB-KUMKM).
Dia menilai, melalui aturan yang baru ini, maka diharapkan agar LPDB-KUMKM sebagai Badan Layanan Umum (BLU) Kemenkop dapat lebih memiliki keleluasaan dalam penyaluran pembiayaan kepada koperasi untuk masuk ke sektor riil atau sektor industri.
Terlebih, saat ini Presiden Prabowo Subianto juga telah menetapkan pagu tambahan anggaran pembiayaan kepada koperasi sebesar Rp10 triliun untuk dikelola oleh LPDB-KUMKM.
“Kita akan segera memperbaharui Permenkop ini agar koperasi dimungkinkan melakukan corporate action, mudah-mudahan revisi Permenkop ini dapat segera kita keluarkan dalam waktu dekat,” tukasnya.