octa vaganza

TINE, Kokoh seperti Kayu Norwegia

Mereka yang menonton film kartun Frozen sebaiknya mengenal Norwegia, salah satu negeri Skadinalvia menjadi kartun Waltdisney. Film kartu yang sudah sekuel itu berceerita tentang dua saudari sebuah kerajaan, Elsa dan Anna dari Kerajaan Arendelle. Di dunia nyata nama itu mengau pada kota bernama Arendal.

Negeri berpenduduk 5,3 juta ini didominasi bukit-bukit yang curam hingga ke dataran tinggi, gunung-gunung tinggi, tanah-tanah kecil, dengan musim dingin yang panjang dan musim panas yang pendek. Hutan pinusnya yang luas membuat banyak bangunan terbuat dari kayu, bahkan sebuah kastil.

Begitu kondangnya Kayu Norwegia menjadi judul lagi John Lennon dan Paul McCartney dari The Beatles diikuti pengarang Jepang Haruki Murakami menulis novel dengan judul yang sama: Norwegian Wood.  Berkat kayu-kayu yang kokoh ini, bangsa Viking mampu membuat kapal menjelajah lautan  berabad-abad yang silam. 

Dengan kontur geografis berbukit dan dataran tinggi dengan hutan yang luas, Norwegia merupakan tempat yang tidak mungkin untuk memiliki pertanian aktif di seluruh negeri. Namun negeri ini mempunyai  tradisi pertanian keluarga yang telah berlangsung selama berabad-abad.

Hanya 3 persen dari total luas Norwegia merupakan lahan subur, dan 30 persen darinya dapat digunakan untuk produksi biji-bijian dan sayuran. Sisa area hanya dapat digunakan untuk produksi rumput. Selain itu, domba dan sapi merumput di pegunungan selama musim panas yang singkat namun intensif.

Norwegia punya koperasi produsen yang sama kokohnya dengan kayu-kayunya. Koperasi itu bernama TINE  merupakan penghasil susu terbesar di negeri itu menghimpun sekira 10 ribu anggota termasuk delapan ribu  petani yang berbasis keluarga dan mempekerjakan 4.300 karyawan. Nama TINE juga mengacu pada kayu Norwegia yang menjaga susu dan mentega agar tetap segar.

Kinerja produksi pada 2018 TINE menghasilkan 1.439,9 ton liter susu sapi dan 20,1 ton liter susu kambing Jumlah ini meningkat dibandingkan 2017 masing-masing 1.434,8 ton liter susu sapi dan 19,9 ton susu kambing.

Produk-produk Tine yang terkenal secara internasional adalah keju dan es krim  Jarlsberg, keju kambing Snøfrisk, keju Heidal, keju Ridder, dan Ski-Queen (geitost) dengan total 1.300 lini produk yang diproduksi di 31 perusahaan susu tersebar di sleuruh norwegia.

Pada 2018  TINE Group menghasilkan pendapatan 23 milyar Norwergian Krone ( NOK). Sebagai catatan satu NOK  setara dengan  Rp1.548.  Jumlah ini meningkat tipis 0, 5 miliar NOK dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 22,55 milyar NOK. Jauh lebih baik dibandingkan 2013 sebesar 20,4 miliar NOK.Sementara TINE Group menghasilkan laba  1.537 juta NOK, setara dengan laba operasi pada 2017.

Teranyar, pendapatan penjualan untuk Grup TINE pada kuartal pertama 2019 adalah NOK 7 523 juta, meningkat 4,1 persen dibandingkan dengan kuartal pertama 2018.  Pertumbuhan kuat dalam pendapatan penjualan berasal dari akuisisi lebih lanjut dari saham di Lotito Foods di AS.

TINE memiliki dua lokasi gudang pusat dan dua terminal, di samping beberapa anak perusahaan Norwegia dan asing, yang sebagian sahamnya dan sepenuhnya dimiliki.TINE  mempunyai kegiatan bisnis di Amerika Serikat, Kanada, Australia, Jerman, Swedia, dan Inggris.

Selama bertahun-tahun, konsumen di seluruh dunia telah dapat menikmati keju Jarlsberg dengan harga yang jauh lebih murah daripada rekan Norwegia mereka. Dikenal karena tekstur karetnya yang khas, rasa pedas dan lubang besar, Jarlsberg adalah favorit khusus di AS. Ekspor ke AS saat ini merupakan 50% dari ekspor global.

Saat ini Norwegia dihadapkan dengan banjirnya susu impor dan persaingan yang kuat di pasar ekspor. Ketangguhan TINE akan diuji.

Untuk itu Ketua Dewan Koperasi TINE Marit Haugen mengatakan, sejumlah produk akan dibuat ekslusif untuk ekspor. Keju masih akan dibuat di Norwegia untuk penjualan domestik, sebuah pabrik di Irlandia sekarang akan memproduksi keju untuk penjualan internasional. 

Exit mobile version