hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Daerah  

Tiga Mahasiswa Unpad Ciptakan Sabun Kertas Berbahan Alami

BANDUNG––Kalangan milenial dari Fakultas Kedokteran Universitas patut diberi apresiasi tinggi.  Tiga mahasiswa bernama M. Jaza amali, Karen Lolinhandary dan Aleesha Zalica mengembangkan kreasi sabun dari kertas.

Sabun kertas ini menjadi alternatif untuk protokol kesehatan masa pandemi Covid-19, di mana membawa produk sabun batangan atau cair kurang praktis untuk dibawa setiap kali bepergian. Apalagi, belum semua lokasi menyediakan sabun cuci tangan. Hal ini menyebabkan orang malas mencuci tangan.

“Sabun batangan bisa meleleh, sedangkan sabun cair bisa tumpah. Sabun kertas diharapkan menarik minat masyarakat untuk rajin mencuci tangan,” kata Jaza seperti dilansir laman Unpad, Jumat (16/10/20).

Ungkap Jaza, bahan utama dari sabun ini adalah kertas larut air yang dicampur dengan sejumlah kandungan antimikroba. Antimikroba ini diperoleh dari bahan alam, yaitu daun dadap dan air kelapa.

Pemilihan dua bahan alami ini didasarkan karena daun dadap dan air kelapa mengandung alkaloid flavonoid dan alkaloid asam laurat. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah ada, dua senyawa ini berfungsi sebagai pembunuh bakteri, di antaranya adalah Salmonella sp.

“Dari jurnal yang sudah ada, itu sudah terbukti efektif dalam membunuh dan merusak membran sel bakteri,” kata Jaza.

Jaza dan tim membuat campuran sejumlah bahan sediaan dengan bahan alami tersebut. Selanjutnya, cairan kembali dicampur dengan kertas mudah larut. Tunggu sampai kering dan kertas  dipotong sehingga membentuk helaian yang kecil.

Sabun berbahan kertas akan langsung hilang ketika cuci tangan. Maka, sabun sekali pakai ini tentunya mendukung program nol sampah. Keunggulan produk diberi nama copas ini menggunakan zat antimikroba dari bahan alami. Hal ini tentunya dapat mendukung nilai jual dan nilai guna dari keankeragaman hayati Indonesia.

Copas merupakan akronim dari Cocos nusifera atau nama latin buah kelapa dengan Erythrina lithosperma atau nama latin dari daun dadap dan soap (sabun).

Ide sabun cuci tangan berbentuk kertas ini berhasil meraih juara harapan II di ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah Online Tingkat Nasional (LKTI OTN) kategori kesehatan dan medis yang digelar Universitas Brawijaya, Mei-September lalu. Penelitian tersebut dibantu oleh dosen Mikrobiologi FK Unpad Lidya Chaidir.

“Ke depan jika aktivitas laboratorium sudah dibuka, kami ingin melakukan penelitian lebih lanjut,” tutup Jaza.

pasang iklan di sini