Jakarta (Peluang) : Akselerasi sertifikat halal merupakan gerakan mempercepat pengembangan ekonomi syariah Indonesia.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan, Indonesia tercatat menjadi peringkat ke 4 ekonomi keuangan syariah global. Maka itu, BI terus berupaya memajukan industri ini sehingga target Indonesia menjadi kiblat ekonomi syariah dunia bisa terwujud.
“Pengembangan ekonomi syariah bukan hanya masalah religi. Karena itu bagian dari model bisnis, bahkan negara-negara yang bukan muslim pun sekarang menjadi pemainnya. Mulai dari Korea, Jepang, Thailand dan Australia,” kata Perry dalam gelaran Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2022 ke-9 di Jakarta.
Dalam penyelenggaraan ISEF 2022 ini, menurutnya, ada tiga gerakan BI yang diluncurkan menjadi fokus untuk pengembangan industri halal nasional.
Pertama, mengadakan modest fashion Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MOTIONFES). Di dalamnya, terdapat 163 desainer, 17 kegiatan, dan 1.256 karya modest fashion.
“Pada ISEF 2022 ini, BI juga fokus menjadikan Indonesia sebagai modest fashion global,” ujar Perry.
Kedua, gerakan pencanangan akselerasi sertifikasi halal. BI telah menggelar rapat koordinasi untuk mempertemukan seluruh regulator dan pihak terkait untuk akselerasi sertifikasi halal, mulai dari Badan Penyelenggara Produk Jaminan Halal (BPJPH) dan pemangku kepentingan lainnya. Seperti komisi fatwa, Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) dan lainnya.
Adapun gerakan ketiga, kata Perry, adalah penguatan ekosistem Global Halal Hub (GHH). Ini merupakan wadah sinergi untuk mempercepat pengembangan produk halal lokal berorientasi ekspor.
GHH ini diluncurkan sesuai arahan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin agar Indonesia jadi pusat hortikultura dan rempah di dunia sebagai produsen pangan halal.
“Kita ini pemasok 11 persen rempah dunia, dan memiliki 30 ribu jenis herbal. Maka dengan GHH kita akan hidupkan lagi jalur rempah dan segala produk pertanian bisa ekspor, tidak hanya penuhi kebutuhan dalam negeri tapi luar negeri,” ujar Perry.
Dalam gerakan ini, BI telah melaksanakan high level meeting dengan berbagai pihak dan sepakat penguatannya termasuk penguatan roadmap Global Halal Hub, memperkuat peran agregator dalam penguatan usaha mikro kecil menengah (UMKM) produk halal.
“Di Indonesia ada sekitar 20 agregator yang akan ditingkatkan perannya dalam upaya ekspor melalui GHH,” ujarnya.
Perry berharap melalui gelaran ISEF 2022 dan tiga gerakan yang diluncurkan bisa menjadikan Indonesia sebagai kiblat ekonomi keuangan syariah global.
ISEF 2022 digelar mulai 5-9 Oktober 2022 di Jakarta Convention Center, Bank Indonesia bermitra dengan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNKES).
Didukung pula sejumlah institusi internasional, mulai dari Islamic Financial Services Board, Islamic Development Bank, International Islamic Financial Market, Saudi Central Bank, World Zakat Forum, SESRIC, hingga Awqaf Properties Investment Fund.