hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Sosok  

Tidak Pernah Bermimpi Jadi Direktur

Di balik sosoknya yang kalem dan tenang, tersimpan energi besar untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Bagi Makhrus, bekerja adalah ibadah yang memiliki nilai di dunia dan di akhirat sehingga ia senantiasa ingin memberikan yang terbaik bagi kemajuan perusahaan.

“Satu hal yang selalu menguatkan saya adalah ingin memberikan kontribusi terbaik untuk kemajuan Kopsyah BMI dalam bentuk apapun dan bekerja dalam lingkungan yang nyaman dan suasana kekeluargaan,” ungkap Makhrus.

Sebagai Bendahara sekaligus Direktur Keuangan Kopsyah BMI, posisi pria kelahiran Serang, 15 November 1985 ini cukup strategis. Makhrus bertanggung jawab dalam pengelolaan keuangan agar usaha perusahaan tetap lancar. Meski demikian, bapak empat anak ini tidak lantas membusungkan dada dengan jabatannya tersebut.

Penyandang gelar Magister Manajemen dari Universitas Ibnu Khaldun Bogor ini menganalogikan jabatannya seperti darah dalam sebuah badan. Darah tidak akan bisa bergerak secara mandiri tanpa bekerjasama dengan organ tubuh yang lain. Keuangan harus bekerjasama dengan bidang SDM yang mempersiapkan organ tubuh dan bidang Operasional yang menggerakan seluruh aktivitas tubuh.

Dalam menjalankan aktivitas secara keseluruhan membutuhkan otak (Ketua) sebagai pemberi perintah atau kendali agar kegiatan memiliki arah yang jelas. Tanpa kerja sama yang baik antar bagian, kata Makhrus, niscaya tidak akan terjadi gerakan harmonis yang membawa kemajuan.

“Jangan sampai ada klaim saya lebih hebat dari bagian lainnya, semua bersinergi untuk mencapai tujuan bersama,” ungkapnya.

Sejak awal bergabung dengan Kopsyah BMI pada 2004 lalu, Makhrus tidak pernah berangan-angan menjadi Direktur. Ia hanya berusaha menjalankan semua tugas dan tanggungjawab yang diembannya sebaik mungkin. Dengan kompetensi yang dimilikinya, Makhrus akhirnya dipercaya untuk menempati posisinya yang sekarang.

Integritas dan profesionalitas menjadi acuan yang dipegangnya saat menerima amanah. Oleh karenanya, ia merasa berkarir di koperasi menjadi hal yang menarik. Bahkan Makhrus juga tidak terlalu risau dengan isu gagal bayar yang dialami oleh beberapa KSP akhir-akhir ini. “Lain koki lain masakan, sehingga jika ada koperasi yang buruk bukan berarti seluruhnya jelek,” ujarnya.

Di Kopsyah BMI, tata kelola yang baik merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar. Ini lah yang menjadi salah satu kunci sukses usaha Kopsyah BMI. Selain itu, koperasi dengan praktik tanggung jawab sosial terbaik di Indonesia ini juga senantiasa melakukan continuous improvement untuk memberikan layanan terbaik bagi anggota.

“Koperasi merupakan entitas bisnis yang berwatak sosial, jadi kita jangan sampai menggunakan baju koperasi untuk mengeruk keuntungan sebesar-besarnya bagi kelompok tertentu saja. Koperasi harus digunakan sebagai alat untuk mencapai pemerataan kesejahteraan seluruh anak bangsa,” pungkasnya dengan penuh semangat. (Kur)

pasang iklan di sini