hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Fokus  

Tidak Dibangun Dalam Semalam

Awalnya tidak mudah bagi kami untuk merencanakan merger, selain terbilang langka kalau tak boleh dibilang sulit, umumnya koperasi di negeri kita masih suka bersolo karir alias jalan sendiri-sendiri. Tetapi kami sadar bahwa merger adalah salah satu cara agar jangkauan usaha bisa luas dan besar, tidak hanya peningkatan modal juga sumber daya manusia. Maka yang kami lakukan awalnya adalah saling mengenal, kami bersyukur bahwa ketiga koperasi (KSP Barokah, KSP Mutiara dan KSP Pahala) yang akan merger ini sudah saling kenal dengan baik satu sama lain, saling tahu SWOT (strengths-weaknesses-opportunities-threats) masing-masing. Proses selanjutnya,  adalah mengenali keunggulan dan kelemahan produk, lalu saling membuka data dan masalah yang dihadapi. Setelah semuanya saling membuka diri dan juga saling percaya, kami lakukan due deligence dengan team audit dari Sekawan sebagai leadernya.

Tahap berikut, sosialisasi rencana merger ke anggota dan secara pararel berkonsultasi dengan Kemenkop karena merger melibatkan koperasi dari provinsi lain, sehingga koperasi hasil merger nanti harus skala nasional.  Selain memberi tahu kepada anggota tentang merger, kami juga memberi kebebasan kepada anggota barangkali ada yang tidak bersedia dilayani oleh koperasi paska merger. Koperasi Sekawan berkomitmen bila ada penabung yang tidak mau dilayani, maka simpanannya dibayarkan apabila akan ditarik.

Selanjutnya adalah penataan karyawan, dan tidak ada yang kena PHK dan standar gaji disamakan dengan Koperasi Sekawan. Sedangkan pengurus koperasi yang bergabung menjadi pengelola di sejumlah kantor cabang maupun kantor kas. Yang agak sulit disatukan adalah masalah budaya kerja yang mengundang perdebatan cukup panjang, namun Alhamdulillah dapat kami selesaikan tidak sampai dalam setahun. Kini kami sudah menyatu lahir batin. 

Jika langkah merger ini akan diikuti oleh koperasi lainnya, kendala lain yang perlu dicermati adalah menyangkut perizinan. Pemahamannya agak berbeda-beda, mulai dari rapat-rapat  perencanaan sampai dengan pembubaran Badan Hukum koperasi setelah bergabung. Selain itu, juga perlu diantisipasi   masalah penutupan NPWP yang prosesnya bisa lama. Pendek kata, memang tidak mudah melakukan merger. Ibarat orang menikah, diperlukan saling menjajaki, saling memahami kelebihan dan kekurangan. Dan dibutuhkan pula kesabaran untuk menyelaraskan budaya kerja. Memang cukup panjang dan juga cukup lelah,  seperti kata peribahasa lama bahwa, Roma tidak dibangun dalam semalam.  (Irm)

pasang iklan di sini