KITA ribut Papa, tahu-tahu tiga BUMN tambang dilebur dibuat holding (sebentar lagi disahkan). Yaitu PT Aneka Tambang Tbk , PT Bukit Asam Tbk dan PT Timah Tbk. Ketiganya sangat-sangat sehat dan sudah jadi perusahaan publik (Tbk). Sungguh tidak masuk akal. Ketiganya dilebur, lalu merger menjadi anak usaha PT Inalum (tadinya perusahan asing Jepang dan tahun 2013 jadi milik pemerintah). Ketiganya juga harus menyerahkan @65 persen sahamnya ke PT Inalum sebagai penyertaan.
Di PT Inalum itu (melalui kepemilikan Pemda Sumut) ada saham orang dekat penguasa (Anda taulah). Sungguh trik dan pat gulipat jitu, seseorang bisa menjadi pemilik saham tiga perusahaan BUMN sangat-sangat sehat tanpa keluar duit. Ke mana arahnya? Setelah merger, pemerintah akan menyuntikkan modal ke PT Inalum (yang baru jadi milik pemerintah di akhir era SBY) untuk membeli saham Freeport! Luar biasa!
Di mana-mana, perusahaan yang sudah listed biasanya yang menjadi lead, ini justru tiga perusahaan listed harus menjadi anak perusahaan perusahaan yang belum listed. Siapa bermain? Ke mana DPR, kemana LSM , wahai para wartawan di mana nurani kalian?●
Nanik Sudaryanti
Jakarta