hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Teten Masduki: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Tuntaskan Tantangan UMKM di Tanah Air

Teten Masduki: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Tuntaskan Tantangan UMKM di Tanah Air/Dok. KemenKopUKM

Peluang News, Jakarta – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM), Teten Masduki menyampaikan bahwa forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group (APEC SMEWG) merupakan forum yang sangat strategis untuk mengadvokasi berbagai tantangan serius yang kerap dihadapi oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di tanah air.

Adapun tantangan itu meliputi berbagai permasalahan mengenai akses pembiayaan, akses pemasaran, entrepreneurship, dan penciptaan ekosistem digital di sektor UKM.

“Kami mengajak agar seluruh delegasi APEC SMEWG dapat meningkatkan kolaborasi dan kerja sama dalam menghadapi berbagai tantangan baik di kawasan APEC atau global. Hal ini penting dilakukan karena sektor UKM selama ini menjadi tulang punggung bagi perekonomian,” kata Teten Masduki dalam keterangan resminya, Kamis (25/4/2024).

Ia menilai bahwa forum 57th APEC SMEWG ini memiliki arti penting bagi ekonomi anggota APEC.

“Khususnya bagi Indonesia karena ajang ini menyediakan platform kolektif untuk mengatasi tantangan bersama dalam pengembangan UKM,” ucap Teten.

Apalagi, dalam 57th APEC SMEWG yang digelar pada 24-25 April 2024 di Bali ini, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) mewakili Indonesia sebagai focal point sekaligus tuan rumah dalam forum ini.

Ia menegaskan, berdasarkan data dari International Monetery Fund (IMF), kegiatan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik telah berkontribusi terhadap sekitar dua pertiga pertumbuhan ekonomi global.

Bahkan, rantai pasok dari kegiatan ekonomi di kawasan APEC ini salah satunya ditopang oleh sektor UMKM.

Dengan adanya forum internasional tersebut, ia berharap dapat melahirkan gagasan-gagasan dan ide baru untuk meningkatkan daya saing UKM di tengah kemajuan teknologi yang semakin berkembang.

“Dengan demikian, maka kita harus manfaatkan kesempatan ini untuk memperkuat kemitraan, mendorong kolaborasi, dan membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerah bagi UKM di kawasan APEC,” tutur Teten.

“Selain itu, upaya ini juga merupakan solusi untuk mewujudkan industri manufaktur skala menengah yang dapat mengatasi masalah urbanisasi, meningkatkan pertumbuhan industri, memperluas lapangan kerja berkualitas, dan menjaga kelestarian sumber daya alam,” tambahnya.

 

pasang iklan di sini