hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Terobosan Bisnis Pintu Air Mengalir Sampai Jauh

Tidak hanya sekadar melayani anggota, KSP Kopdit Pintu Air kian deras menyasar usahanya pada pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat. Peluncuran aplikasi ‘Pintu Air Pay’ bakal jadi tonggak kesiapan koperasi ini menapaki pelayanan berbasis digital yang cepat, murah dan efisien.  

Lakukan Hal-hal Kecil Dengan Cinta Yang Besar. Motto ungkapan kasih yang dikutip dari ucapan Bunda Theresa dari Calcuta, India, menjadi tajuk utama Rapat Anggota Tahunan  KSP Kopdit Pintu Air Tahun Buku  2021 yang berlangsung Jum’at (20/5/2022) di Dusun Rotat, Desa Ladogahar, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.

RAT yang digelar untuk ke 26 kalinya ini berlangsung semarak setelah dua tahun terakhir hanya dapat digelar secara virtual.  Sekitar 700 orang perwakilan anggota yang hadir dari 52 kantor cabang dan 10 kantor cabang pembantu di 20 provinsi mengenakan berbagai pakaian adat dari daerah tugas masing-masing, sekaligus ungkapan rasa syukur bahwa pandemi covid-19 mulai melandai kendati belum sepenuhnya berlalu. Namun demikian bagi anggota lainnya juga dapat menghadiri RAT secara online melalui layanan live streaming youtube.  

Tetap bertengger di posisi  pemuncak kopdit terbaik di Indonesia dengan angggota per Desember 2021 sebanyak 272.225 orang dan aset Rp1,607 triliun, Ketua Pengurus KSP Kopdit Pintu Air Yakobus Jano mengatakan dalam dua tahun belakangan usaha koperasi sempat tersendat. Hal itu terkait dengan cukup banyaknya usaha anggota yang mengalami kemacetan akibat terdampak pandemi covid-19 sehingga berdampak pula pada pembiayaan maupun pinjaman anggota. 

Namun pengurus dan pengelola kopdit yang berdiri sejak 1995 ini pantang surut menggagas  berbagai inovasi bisnis berbasis sektor riil. Seperti ditegaskan Yakobus Jano, Kopdit Pintu Air harus berani melakukan terobosan  bisnis yang tidak melulu terpaku pada sektor simpan pinjam.

“Koperasi itu memang kental dengan aspek kekeluargaan dan kegotongroyongan, namun bisnis  koperasi tidak boleh eksklusif yang hanya dinikmati anggota saja,  koperasi yang baik seyogyanya juga bermanfaat bagi masyarakat luas,” tuturnya kepada Peluang. 

Lantaran itu, sejak debut pembukaan toko swalayan di Maumere, pada 2016, sejumlah terobosan usaha sektor riil  menyasar masyarakat terus dikembangkan antara lain jasa rental mobil, usaha garam konsumsi beryodium, minyak kelapa, hortikultura, pariwisata (Pintar Asia Beach) hingga produk Kesehatan (Pintar Care Rotat).  Terkini adalah pembukaan dua SPBU di Pulau Flores dan produk air minum dalam kemasan. 

Rambahan bisnis ke arah sektor produktif mendapat apresiasi  Deputi Bidang Perkoperasian Kementerian Koperasi UKM Ahmad Zabadi. Menurutnya Kopdit Pintu Air telah mampu mengembangkan model bisnis sirkuit ekonomi, dimana seluruh produksi dari hulu hingga hilir melibatkan partisipasi aktif anggota.

“Kopdit Pintu Air harus terus melakukan spin-off agar dapat meningkatkan sumber daya dan sekaligus menjawab kebutuhan anggota dan masyarakat,” ujarnya saat membuka RAT ke XXVI KSP Kopdit Pintu Air.  Bersamaan dengan pembukaan RAT, diluncurkan aplikasi digital “Pintu Air Pay”, layanan transaksi keuangan anggota yang kian mudah, murah dan efisien.

Melalaui “Pintu Air Pay” kata Yakobus  Jano, anggota tidak perlu antre di kantor cabang atau cabang pembantu saat bertransaksi.  Anggota bisa bertransaksi di mana saja berada hanya bermodalkan android. 

Satu Juta Anggota

Sepanjang 2021 Kopdit Pintu Air menunjukan kinerja yang tetap prima dengan kemampuan  menjaga kepercayaan anggota serta peningkatan aset yang positif. Sepanjang tahun buku 2021 kinerja aset naik sebesar Rp300 miliar sedangkan anggota bertambah sebanyak 21.775 orang sehingga total menjadi 272.225 orang.

Mengacu pada keberhasilan menjaga kinerja usaha di tahun 2021, Yakobus Jano optimis Kopdit Pintu Air dapat melalui 2022 dengan lebih baik lagi. Guna mencapai sasaran tersebut Jano menargetkan pertumbuhan anggota hingga satu juta orang pada 2025 mendatang.

“Ini bukan target main-main dan harus bisa kita ujudkan”, tegasnya seraya berpesan kepada seluruh pengelola di kantor pusat maupun di setiap cabang yang tersebar di seluruh Indonesia agar bekerja sungguh-sungguh dan melayani anggota dengan hati. Kopdit Pintu Air, sambungnya, harus melayani anggota yang terdiri dari Nelayan, Tani, Ternak dan Buruh (NTTB) dengan tulus agar mereka nyaman dan mau menyebarluaskan kemudahan-kemudahan yang didapatkan di Pintu Air. 

Wakil Bupati Sikka Romanus Woga dalam sambutannya mengatakan Kopdit Pintu Air tak hanya mampu menjawab kebutuhan anggotanya, juga membawa nama harum NTT sebagai provinsi dengan prosentasi masyarakat berkoperasi terbesar di tanah air. “Kopdit Pintu Air menargetkan sejuta anggota hingga 2025, saya kira ini target yang realistis karena kinerja usaha yang sudah dicapai selama ini juga sudah sangat baik, “ujarnya. Pernyataan Romanus didukung Ahmad Zabadi. Menurutnya sebuah koperasi disebut besar kerena jumlah anggota yang banyak. Untuk itu ia berpesan agar para pengelola tidak hanya melayani anggota sekadar saat mereka butuh, tetapi juga melayani anggota dengan senyuman dimanapun dan kapanpun serta menjaga kepercayaan anggota di seluruh Indonesia. (Irm)

pasang iklan di sini