hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Terkoreksi Kekhawatiran Gelombang Kedua Pandemi Covid-19, Nilai Tukar Rupiah Jadi Rp14.180.

JAKARTA—Kekhawatirandan antisipasi terjadinya gelombang kedua pandemi Covid-19  mengkoreksi nilai tukar rupiah yang ditansaksikan antar bank di Jakarta, Jumat pagi.

 Pada pukul 9.45 WIB rupiah melemah 160 poin atau 1,14 persen menjadi Rp14.180 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.020 per dolar AS.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menyampaikan rupiah berkonsolidasi selama empat hari belakangan ini sehingga penguatannya tertahan. 

“Pasar keuangan global mulai mengantisipasi risiko gelombang kedua penyebaran wabah karena pembukaan ekonomi, seperti yang terjadi di AS dan beberapa negara lain,” ujar Ariston di Jakarta, Jumat (12/6/20) seperti dirilis Antara.

Dia juga mengatakan, pasar menjawab negatif pernyataan bank sentral AS, The Federal Reserve (Fed), pada Kamis (11/6) dini hari lalu. The Fed menyatakan pesimis ekonomi global akan cepat pulih pasca pandemi. The Fed mengatakan masih akan memberikan stimulus ke perekonomian hingga 2022 mendatang.

Pagi ini aset-aset berisiko seperti indeks saham terlihat negatif. Mata uang emerging markets rata-rata melemah terhadap dolar AS.

 “Yield obligasi AS tenor 10 tahun terlihat tertekan turun kembali ke kisaran 0,67 persen yang mengindikasikan banyak pelaku pasar mencari aman di obligasi AS,” imbuh Ariston.

Dia memproyeksi rupiah hari ini masih akan bergerak melemah di kisaran Rp13.900 per dolar AS dan potensi pelemahan ke Rp 14.150 per dolar AS. Pada Kamis (11/6), rupiah melemah 40 poin atau 0,29 persen menjadi Rp14.020 per dolar AS dari sebelumnya Rp13.980 per dolar AS.

pasang iklan di sini