hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Terdepan Memberdayakan Umat Dengan Ziswaf

Melalui program inovatif yang memberikan solusi, Kopsyah BMI layak menjadi referensi pengelolaan dana kebajikan.

ISLAM sebagai agama paripurna memiliki instrumen zakat, infak, sedekah, dan wakaf (Ziswaf) untuk menyelesaikan beragam problematika ekonomi dan sosial. Melalui pengelolaan yang optimal, Ziswaf merupakan sumber dana kebajikan yang dapat memberi maslahat sebagaimana tujuan ekonomi syariah. Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) sebagai salah satu koperasi besar menyadari fungsi strategis dari instrumen tersebut.

Kamaruddin Batubara, Presiden Direktur Kopsyah BMI mengatakan, pihaknya memiliki komitmen untuk memberdayakan umat melalui dana Ziswaf. “Sebagian masalah bangsa ini dapat terselesaikan dengan pengelolaan Ziswaf yang profesional,” ujar Kamaruddin.

Sejauh ini komitmen Koperasi yang berpusat di Tangerang Banten itu dalam pemberdayaan umat melalui Ziswaf bukan hanya sebatas isapan jempol belaka, tetapi termaterialisasi dalam tindakan konkret. Dana kebajikan tersebut sudah disalurkan dalam berbagai program sosial kemasyarakatan antara lain pemberian rumah gratis dan pembuatan sanitasi musholla, masjid, dan pesanteran (Sanimesra).

Menariknya, pemberian rumah gratis layak huni tidak hanya diberikan kepada anggota saja tetapi juga kepada masyarakat non anggota. Asalkan memenuhi kriteria untuk diberi bantuan, tim Kopsyah BMI segera mengeksekusi pemberian bantuan rumah tersebut. Sampai saat ini, Kopsyah BMI sudah memberikan bantuan Rumah Gratis kepada 90 orang penerima sejak program itu digelar pertama kali pada 2015. Penerima rumah gratis ke-90 tersebut adalah Suhanda, petani dan buruh serabutan di Desa Mekarbaru Kecamatan Petir Kabupaten Serang, Banten. Pria itu telah menerima bantuan rumah gratis pada Ramadhan lalu (Lihat boks).

Pada tahun ini, Kopsyah BMI menargetkan  penyaluran rumah gratis sebanyak 70 unit. Pada 2017, telah berhasil menyalurkan 41 rumah gratis kepada anggota dan masyarakat. Nilai investasi pembangunan rumah telah dinaikkan dari Rp30 juta menjadi Rp44,5 juta per unit.

Selain menyerahkan bantuan rumah gratis layak huni, di desa tersebut Kopsyah BMI juga melakukan kegiatan Sanimesra. Kegiatan tersebut merupakan ke-27 kalinya yang telah dilakukan. Sanimesra merupakan salah satu program unggulan Kopsyah BMI yang unik.

Kamaruddin menambahkan, pihaknya juga memiliki program baru yaitu Wakaf Melalui Uang (WMU). Dana yang terkumpul akan digunakan untuk membeli 100 hektar sawah untuk kegiatan produktif anggota. “Penggarapnya nanti diharapkan anggota dengan pola bagi hasil,” ujarnya.

Aktivitas tanggung jawab sosial koperasi yang juga akan dilakukan adalah membangun masjid seluas 1000 meter persegi di atas tanah seluas 5000 meter persegi. Direncanakan, dalam komplek masjid itu akan dibangun sebuah rumah sakit yang akan dikelola koperasi jasa milik Kopsyah BMI yang kini beranggotakan 138 ribu orang tersebut.

Selain terus melakukan inovasi pengelolaan Ziswaf, Kopsyah BMI juga akan tetap melanjutkan program rumah tanpa uang muka (DP). Pada tahun ini, kata Kamaruddin, koperasi membidik penyaluran 50 rumah tanpa DP setelah tahun sebelumnya, menyalurkan pembiayaan sebanyak 10 rumah. Nilai investasi pun naik menjadi Rp80 juta per unit dari tahun lalu sebesar Rp60 juta per unit. “Kami konsisten melakukan upaya peningkatan kesejahteraan bagi anggota sebagaimana tujuan berkoperasi,” ungkapnya.

Sementara untuk target kinerja, pada tahun ini pertumbuhan aset ditargetkan sebesar 20%. Pertumbuhan simpanan wajib sebesar 25% atau Rp172 miliar. Sedangkan simpanan pokok ditargetkan naik 18% atau Rp1,54 miliar dibanding tahun sebelumnya.

Untuk merealisasikan target tersebut, dibawah komando Kamaruddin, Koperasi akan melakukan ekspansi wilayah kerja ke Serang, Lebak, dan Pandeglang. Selain itu meluncurkan produk baru berupa simpanan hari tua. “Dengan dukungan penuh anggota dan masyarakat, kami yakin target tersebut dapat tercapai,” pungkas Kamaruddin.  (Drajat)

pasang iklan di sini
octa investama berjangka