Dapat membantu perekonomian anggota dan masyarakat sekitarnya, merupakan tekad kuat yang secara konsisten diusung Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syari’ah Baitul Mal wa Tamwil Assyafi’iyah Berkah Nasional (KSSPS BMT ABN). Hal itu sesuai dengan misi pendiriannya, di mana koperasi berbasis syariah ini tidak hanya berperan dalam mengelola dana anggota secara komersial, namun juga menyandang tugas pemberdayaan bagi kemaslahatan masyarakat.
“BMT Assyafiiyah senantiasa memajukan usahanya dengan kinerja keuangan dan manajemen yang profesional, namun di sisi lain kami juga punya kewajiban untuk membantu masalah-masalah terkait pada kepedulian sosial,” kata Ketua KSPPS BMT ABN Supadin saat menyampaikan laporan RAT XXVI Tahun Buku 2023, Rabu (17/1/2024) di Kota Gajah, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung.
RAT bertema “Sinergi dan Optimalisasi Menuju Kesejahteraan Bersama” itu dihadiri 139 orang dari perwakilan anggota, Kepala Dinas Koperasi Lampung Tengah, Muspida setempat dan Asisten Deputi Bidang Pengawasan Koperasi Kementerian Koperasi UKM Suparyono yang sekaligus membuka acara tersebut. Dalam sambutannya Suparyono memberi apresiasi kepada BMT Assyafiiyah karena mampu menggelar RAT di awal waktu. Hal ini, katanya, menujukkan BMT ini bukan hanya taat azas perkoperasian, tapi juga mampu menyelenggarakan tata kelola yang baik. Menurutnya, RAT tepat waktu ini patut menjadi contoh karena menyampaikan informasi yang transparan bagi anggota, antara lain keterbukaan pada laporan keuangan, program kerja, RAPBK dan pertanggungjawaban pengurus.
Sementara pada bagian lain laporannya, Supadin menyampaikan kinerja positif yang dicapai BMT Assyafiiyah tahun buku 2023. Peningkatan antara lain terlihat pada simpanan anggota sebesar Rp139,471 miliar, pembiayaan sebesar Rp136,187 miliar, pendapatan Rp46,404 miliar dan SHU Rp3,538 miliar. Peningkatan lainnya terlihat pada pencapaian aset yang tembus Rp200,008 miliar, naik dibanding tahun buku 2022 sebesar Rp192,147 miliar.
Lantaran kinerja yang membaik itu, Supadin menyampaikan ke depan BMT dengan anggota sebanyak 102.134 orang ini akan mengurangi sumber permodalan dari pihak ketiga sebesar Rp16 miliar. Dana tersebut berasal dari LPDB-KUMKM sebesar Rp14 miliar dan bank Muamalat Rp2 miliar. Ke depan, kata Supadin, sumber permodalan koperasi ini sepenuhnya akan menggunakan modal dari anggota sendiri.
Sepanjang tahun 2023 lalu, koperasi berbasis syariah terbesar di Provinsi Lampung ini tercatat mengalokasikan dana melalui baitul maal sebesar Rp1,585 miliar, antara lain untuk kegiatan Sosial Kemanusiaan (Rp775,177 juta), Kesehatan (Rp134,644 juta), Pendidikan (Rp83,190 juta). Sarana Umum (Rp224,249 juta), dan Pemberdayaan Ekonomi Umat (Rp367,407 juta). Penyaluran lainnya berasal dari Zakat, Sedekah dan Infak sebesar Rp1,769 miliar dan pinjaman Qardhul Hasan sebesar Rp1,463 miliar. Khusus pinjaman Qardhul Hasan, sambung Supadin, akan diintensifkan mengingat banyak anggota yang masih dalam kondisi ekonomi sulit. Peminjam tidak dikenakan beban bagi hasil dan hanya berkewajiban memulangkan pokok pinjamannya saja. (Irm)