hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Teknologi Iradiasi Siap Bawa Produk Lokal Tembus Pasar Global

Organisasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Aplikasi Iradiasi Pangan untuk Mendukung Ekspor Produk Pertanian Indonesia”
Organisasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Aplikasi Iradiasi Pangan untuk Mendukung Ekspor Produk Pertanian Indonesia”

PeluangNews, Jakarta-Teknologi iradiasi menjadi salah satu inovasi strategis yang diyakini mampu meningkatkan daya saing ekspor produk pertanian Indonesia. Dengan kemampuannya memperpanjang masa simpan, menjaga mutu selama distribusi, dan memenuhi standar keamanan pangan internasional, teknologi ini berpotensi besar mendukung pertumbuhan perdagangan global. Namun, pemanfaatannya masih dihadapkan pada tantangan infrastruktur, regulasi, serta pemahaman pelaku usaha dan masyarakat.

Untuk memperkuat pemahaman dan mendorong penerapan teknologi ini, Organisasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Aplikasi Iradiasi Pangan untuk Mendukung Ekspor Produk Pertanian Indonesia” di Auditorium Gedung 720, Kawasan Sains dan Teknologi (KST) B.J. Habibie, Serpong, beberapa waktu lalu.

Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN, R. Hendrian, menegaskan, FGD ini menjadi salah satu upaya memperkuat ekonomi berbasis teknologi dan inovasi. “Diperlukan penguatan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan peneliti untuk mendorong penerapan teknologi iradiasi secara efektif dan berkelanjutan,” ujarnya.

Anggota Dewan Pengarah BRIN, Tri Mumpuni, mencontohkan potensi avokad lokal berkualitas yang sering rusak sebelum sampai ke konsumen akibat minim teknologi pascapanen. “Hal ini harus kita angkat, karena menjadi fondasi kuat kedaulatan pangan dan peningkatan ekspor,” katanya.

Kepala ORTN BRIN, Syaiful Bakhri, menjelaskan bahwa baru sekitar 26% hasil iradiasi digunakan untuk pangan, sisanya untuk alat kesehatan. BRIN juga mengembangkan basis data dosis dan proses iradiasi untuk produk seperti mangga dan buah naga.

FGD ini menghadirkan pakar internasional seperti Andrew Jessup dari Australia, perwakilan BPOM, Badan Karantina Indonesia, CNNC, BAPETEN, dan pelaku industri. Pertemuan ini diharapkan menghasilkan peta jalan infrastruktur, penguatan regulasi, peningkatan pemahaman pelaku usaha, dan kolaborasi lintas sektor untuk mendorong ekspor produk pertanian Indonesia.

pasang iklan di sini