hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Ragam  

Teknologi Iradiasi Pangan Diusulkan Dukung Program Makan Bergizi Gratis dan Ketahanan Pangan Nasional

Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana
Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana. Foto: BRIN

PeluangNews, Serpong – Teknologi iradiasi pangan dinilai memiliki potensi besar untuk mendukung program strategis nasional, termasuk program makan bergizi gratis (MBG), logistik bencana, dan ketahanan pangan.

“Program pemerintah yang berfokus pada Standar Pelayanan Minimal (SPM), seperti makan bergizi, sekolah rakyat, dan pemeriksaan kesehatan gratis, merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas masyarakat,” ujar Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, dalam Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Aplikasi Iradiasi Pangan untuk Mendukung Ekspor Produk Pertanian Indonesia”, beberapa waktu lalu di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) B.J. Habibie, Serpong.

Menurut Dadan, tantangan terbesar dalam program MBG adalah memastikan makanan olahan dapat bertahan minimal dua hingga tiga hari agar tetap layak konsumsi. “Jika tidak ada perbedaan gizi antara makanan yang diiradiasi dengan yang tidak, dan teknologi ini aman, maka iradiasi dapat dimanfaatkan dalam program makanan bergizi,” tegasnya.

Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN, R. Hendrian, menyatakan teknologi ini tidak hanya untuk ekspor. “Dengan pemanfaatan yang tepat, radiasi pangan mampu memberikan kontribusi nyata bagi ketahanan pangan dan penanganan darurat secara efektif,” ujarnya.

Anggota Dewan Pengarah BRIN, Tri Mumpuni, menilai iradiasi harus diarusutamakan. “Teknologi ini menjadi fondasi kedaulatan dan ketahanan pangan nasional,” katanya.

Kepala ORTN BRIN, Syaiful Bakhri, menjelaskan bahwa proses ini dilakukan di fasilitas Irradiator Gamma Merah Putih (IGMP) di Serpong menggunakan sinar gamma dosis tertentu untuk meningkatkan keamanan pangan dan memperpanjang masa simpan. “Produk yang diiradiasi diberi label radura dan aman dikonsumsi,” jelasnya.

Dari sisi regulasi, Direktur Perizinan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif BAPETEN, Asep Saefulloh Hermawan, menegaskan pentingnya perizinan konstruksi dan operasi fasilitas. Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan BAPANAS, Yusra Egayanti, menilai teknologi ini krusial menjaga ketahanan pangan.

Kepala unit SDU Energi dan Industri PT BFI, R. Sabto Agung Pramusintong, memaparkan kesiapan fasilitas iradiator di Indonesia, sementara Nurul Fathiajana dari PT Oneject Indonesia menjelaskan fasilitas e-beam di perusahaannya.

FGD ini diharapkan menghasilkan penguatan regulasi, peta jalan pengembangan infrastruktur iradiasi, peningkatan pemahaman pelaku usaha, kolaborasi lintas sektor, dan komitmen kerja sama antara riset, industri, dan regulator.

pasang iklan di sini