Memasuki usia ke 50, Koperasi Simpan Pinjam Jasa tetap kokoh sebagai pemuncak koperasi terbesar di Indonesia. Bagaimana kiatnya menghadapi ketidakpastian ekonomi global dan tahun politik yang cenderung memanas.
Peluangnews – Koperasi Simpan Pinjam (Kospin) Jasa menyiapkan langkah moderat dalam mematok target usaha di tahun 2024. Langkah tersebut guna menyikapi dua tantangan yang dinilai sulit, yaitu ketidakpastian ekonomi global dan iklim politik yang cenderung masih panas seusai kontestasi Pilpres dan Pemilu.
Ketua Umum Koperasi Simpan Pinjam (Kospin) Jasa Andy Arslan Djunaid menyampaikan hal itu dalam Seremonial Pembukaan Rapat Anggota Tahunan ke 50 Tahun Buku 2023 Kospin Jasa yang berlansung Sabtu (2/3/2024) di Hotel Gumaya, Semarang, Jawa Tengah.
Dia menengarai, dalam situasi tahun sulit tersebut banyak kalangan pengusaha dan juga anggota Kospin Jasa yang cenderung wait and see dan mengurangi volume usahanya. Lantaran itu, dalam menyusun Anggaran Pendapatan dan Biaya tahun 2024, koperasi yang berkantor pusat di Pekalongan Jawa Tengah ini mengambil langkah bersifat moderat tanpa mencantumkan prediksi pertumbuhan yang terlalu tinggi.
Perkembangan usaha Kospin Jasa sepanjang 2023, kata Andy belum sepenuhnya mencapai target diharapkan. Ini lantaran adanya pemisahan (spin off) usaha berbasis syariah. “Spin off ini banyak menyita waktu dan pikiran karena kami harus menyiapkan berbagai persyaratan dan perizinan yang diperlukan, sehingga mengganggu realisasi rencana kerja dan anggaran,” ujarnya.
Sejumlah upaya menyikapi tahun sulit 2024, Kospin Jasa akan memperkuat tata kelola internal antara lain peningkatan skill sumber daya manusia, pengembangan teknologi informasi, analisis dan relokasi kantor cabang, dan manajemen risiko.
Sementara dari peningkatan kinerja usaha, Kospin mematok pertumbuhan aset di tahun 2024 sebesar 11,39 persen atau Rp7,309 triliun dari realisasi tahun 2023 sebesar Rp6,561 triliun. Sedangkan pertumbuhan simpanan sebesar 7,07 persen dari Rp4,253 triliun menjadi Rp4,554 triliun, Pinjaman tumbuh 4,28 persen dari Rp4,079 triliun menjadi Rp4,253 triliun. Koperasi beranggotakan 196.937 orang ini mematok pertumbuhan ekuitas atau modal sendiri sebesar 3,07 persen, dari Rp1,848 triliun tahun 2023 menjadi Rp1,905 tahun 2024.
RAT ke 50 ini dihadiri sekitar 600 anggota perwakilan dari wilayah Semarang Raya serta rekanan mitra dari kalangan perbankan dan instansi terkait. Tampak hadir Walikota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid dan Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Jawa Tengah Eddy Sulistiyo Bramiyanto, mewakili Kementerian Koperasi UKM.(Irm)