PENURUNAN harga gas yang mencapai 45% dalam 2 tahun telah menciptakan harga listrik yang murah. Berbarengan dengan lingkungan ekonomi yang negatif, Dynegy Holdings, yang berbasis di Houston, Texas, terbelit beban hutang hingga US$6,2 miliar. Dynegy Holdings adalah unit dari produsen energi Dynegy Inc.
Dygney memiliki dan mengoperasikan sejumlah pembangkit listrik di AS, yang semuanya berbahan bakar gas atau berbahan bakar batu bara, hingga bergabung dengan Vistra Energy pada 9 April 2018. Didirikan pada 1984 sebagai Natural Gas Clearinghouse. Berubah nama menjadi NGC Corporation pada tahun 1995, setelah memasuki bisnis pembangkit listrik.
Hampir bangkrut tahun 2002, dan beberapa eksekutif akhirnya dihukum karena penipuan keuangan dan salah urus. Dynegy keluar dari bisnis perdagangan energi tahun 2002 dan bisnis pasokan gas alam, 2005, untuk fokus pada pembangkit listrik. Dygney memiliki satu anak perusahaan utama, Dynegy Holdings, dan tiga anak perusahaan yang beroperasi: GasCo, CoalCo, dan “grup rintisan” (untuk perusahaan bisnis lain-lain).
Dynegy Inc. menjadi sasaran dua upaya pengambilalihan yang gagal pada tahun 2010. Anak perusahaan Dynegy Holdings bangkrut pada November 2011, dan Dynegy Inc. sendiri mengajukan perlindungan kebangkrutan pada 6 Juli 2012.
Sebelumnya, 9 Maret 2012, Susheel Kirpalani, pemeriksa yang ditunjuk pengadilan untuk Dynegy Holdings LLC, menyimpulkan bahwa transfer debitur atas aset tertentu ke perusahaan induknya, Dynegy Inc., sebelum pengajuan kebangkrutannya, dapat dipulihkan sebagai penipuan. Kirpalani menetapkan bahwa dewan direksi Dynegy melanggar kewajiban fidusia dalam menyetujui transfer aset.
Pihak Dynegy Inc. dengan penuh semangat membantah temuan pemeriksa. Kirpalani setuju, menemukan masalah serius dengan transfer aset persiapan. Pemeriksa lebih lanjut menyimpulkan bahwa aset dapat dipulihkan sebagai transfer penipuan yang konstruktif sejauh debitur bangkrut pada saat pengangkutan.●(dd)
