Peluang, Jakarta – Sebagai koperasi primer tingkat provinsi, Koperasi Simpan Pinjam Syariah (KSPPS) Al Huda Wonosobo Jawa Tengah mendapat dukungan permodalan dari Kementerian Koperasi dan UKM melalui satuan kerjanya Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM).
Ketua KSPPS Al Huda Bambang Ali Rahman Hakim mengatakan, pertimbangan koperasi bermitra dengan LPDB-KUMKM dilatarbelakangi komitmen kuat LPDB-KUMKM dalam mendorong koperasi-koperasi di Indonesia agar dapat memberikan pembiayaan kepada anggota yang merupakan pelaku UMKM.
“Di samping itu, tarif layanan bagi hasil yang murah menjadi pertimbangan KSPPS Al Huda mengajukan pembiayaan ke LPDB-KUMKM. Setelah mendapatkan sosialisasi dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Wonosobo mengenai pembiayaan murah dari LPDB KUMKM, koperasi akhirnya memutuskan bermitra dengan LPDB-KUMKM,” kata Bambang di Jakarta, Rabu (22/3/2023).
Dana bergulir yang koperasi dapatkan, lanjut dia, dimanfaatkan untuk program-program penguatan pertahanan ekonomi koperasi. Dengan berlakunya berbagai program pemulihan ekonomi, usaha koperasi pun dapat tetap tumbuh dan kokoh kendati melewati fase pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
“Geliat usaha anggota koperasi maupun masyarakat umum sudah kembali berjalan normal dan dapat beraktivitas seperti sedia kala. Anggota pun telah memanfaatkan pembiayaan LPDB-KUMKM untuk penambahan modal usaha, kondisi ini merupakan hal yang baik bagi koperasi,” jelas Bambang.
Lembaga pembiayaan seperti LPDB-KUMKM sangat penting kehadirannya dalam mewujudkan koperasi modern di Indonesia. Bambang menambahkan, dengan mengakses ke lembaga permodalan seperti LPDB-KUMKM, koperasi mendapatkan modal kerja dengan tarif layanan murah, sehingga menjadi harapan baru bagi kemajuan ekonomi masyarakat dan peningkatan kesejahteraan anggota.
“Layanan yang diberikan LPDB-KUMKM kepada koperasi sudah baik, harapannya pelaku koperasi di tanah air diberi kemudahan dalam mengakses dana bergulir dengan persyaratan dan jaminan yang lebih mudah dan rendah, serta proses yang lebih disederhanakan lagi,” ungkap Bambang.
Koperasi yang berdiri pada tahun 1997, hingga kini memiliki 1 kantor pusat, 17 kantor cabang, dengan total karyawan sebanyak 131 orang. Per tahun 2022, KSPPS Al Huda mencatatkan total anggota sebanyak 45.665 orang, dengan total asset sebesar Rp151,24 miliar.
Selain penunjang teknologi, KSPPS Al Huda juga bersinergi dengan Program Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK) dalam membangun dan mengembangkan UMKM anggota khususnya yang ada di wilayah Wonosobo. Pemberdayaan juga dilakukan berupa pendidikan dan pelatihan kemandirian modal usaha dan pendampingan usaha, selain adanya layanan kesehatan dan biaya pendidikan.
Penguatan peran koperasi di sisi pengelolaan manajemen kelembagaan, pembinaan dan pendampingan, serta pemanfaatan teknologi juga sama urgensinya, selain dari sisi peningkatan sistem informasi dan layanan bisnis.
Hal yang tidak kalah penting adalah transformasi digital guna mendukung kemandirian koperasi. Dengan bergabung pada ekosistem digital, koperasi terintegrasi ke dalam rantai pasok yang harapanya mampu menciptakan produk-produk berbasis kreatif dan teknologi, serta dapat menumbuhkembangkan industri UMKM agar naik kelas ke pasar global.
Digitalisasi juga diterapkan oleh KSPPS Al Huda Wonosobo Jawa Tengah. Berkantor pusat di Jalan Mayjend Bambang Sugeng Kilometer 1 Kecamatan Wonosobo, KSPPS Al Huda memiliki aplikasi berbasis android mobile “Pasar Al Huda” sejak Oktober 2021. Kehadiran e-commerce “Pasar Al Huda” yang dapat diunduh melalui playstore, anggota memiliki wadah dalam memasarkan produk-produk usahanya serta dijadikan “pasar online” UMKM-UMKM di Wonosobo.
KSPPS Al Huda juga menggunakan aplikasi layanan digital lainnya seperti, mobile collector, payBMT, dan myBMT, dengan tujuan pokoknya meningkatkan pelayanan kepada anggota dan masyarakat. (alb)