PeluangNews, Jakarta-Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono menghadiri acara Bimbingan Teknis Pengembangan Usaha Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) sekaligus menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kejaksaan Negeri dengan DPC Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional se-Provinsi Bangka Belitung di Namang, Jumat (24/10/2025).
Dalam acara tersebut, Ferry mengatakan Kementerian Koperasi (Kemenkop) menargetkan percepatan pembangunan gudang dan gerai Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih di seluruh Indonesia, termasuk di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. “Kami menargetkan pada Maret 2026 seluruh gudang dan gerai Kopdes/Kel Merah Putih di seluruh Indonesia selesai dibangun dan siap dioperasikan,” ujarnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Hidayat Arsani, Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen Reda Manthovani, Staf Khusus Menteri Koperasi Bidang Ekonomi Produktif dan Kreatif Usaha Koperasi Ambar Pertiwiningrum, serta jajaran Kejaksaan Negeri dan Kejaksaan Tinggi Kepulauan Bangka Belitung.
Menkop Ferry menyampaikan apresiasi kepada Provinsi Bangka Belitung sebagai daerah yang tercepat dalam mendukung program KDKMP. “Melalui kegiatan bimbingan teknis ini, diharapkan koperasi desa dan kelurahan dapat tumbuh menjadi lembaga ekonomi rakyat yang kuat dan mandiri,” katanya.
Sebagai provinsi yang tercepat dalam pembentukan legalitas Kopdes/Kel Merah Putih, Ferry berharap Bangka Belitung terus melanjutkan capaian positifnya. “Diharapkan pemerintah daerah Provinsi Bangka Belitung dapat memaksimalkan sinerginya dengan Kementerian Koperasi agar pembangunan gudang dan gerai dapat segera dilakukan secara masif,” ucapnya.
Ferry menjelaskan, untuk mengejar target tersebut, setiap hari akan dilakukan inventarisasi terhadap 1.000 bidang tanah di desa yang akan digunakan untuk membangun gudang, gerai, dan sarana prasarana pendukung lainnya. “Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden melalui Instruksi Presiden tentang percepatan pembangunan fisik Koperasi Desa Merah Putih,” ujarnya.
Ia menambahkan, pemerintah akan segera mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) tentang pembangunan fisik gudang dan gerai Kopdes/Kel Merah Putih. “Melalui payung hukum ini, diharapkan seluruh sumber daya di tingkat pusat dan daerah dapat bersinergi untuk mempercepat pembangunan,” katanya.
Menkop Ferry memastikan proses pembangunan aset fisik untuk Kopdes/Kel Merah Putih akan diawasi dan dimonitor secara ketat agar tidak terjadi penyalahgunaan anggaran yang disiapkan oleh Bank Himbara. “Presiden ingin pembangunan gudang dan gerai ini dilaksanakan secara cepat, namun tetap diawasi dan dikontrol agar mutu serta kualitas bangunan terjaga,” ujarnya.
Pengawasan tersebut, lanjut Ferry, akan dilakukan bersama Kejaksaan Agung melalui sistem digital berbasis aplikasi Jaga Desa. “Pengawasan ini diperlukan untuk mitigasi risiko melalui kolaborasi dengan Kejaksaan Agung,” katanya.
Menurut Ferry, pengawasan di lapangan juga akan melibatkan Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (ABPEDNAS) di tingkat kabupaten dan kota, yang berkoordinasi langsung dengan Kejaksaan Negeri setempat. “Aplikasi Jaga Desa ini menjadi alat penting untuk memastikan akuntabilitas, transparansi, dan pencegahan penyimpangan dalam operasional koperasi desa,” ujarnya.
Ferry menegaskan, program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih merupakan gerakan kebangkitan ekonomi rakyat dari bawah. “Koperasi di tingkat desa harus menjadi penggerak utama ekonomi lokal, yang mampu membuka lapangan kerja, meningkatkan nilai tambah produk, serta memperkuat kemandirian masyarakat,” tegasnya.
Dalam kunjungan kerjanya di Bangka Belitung, Menkop Ferry juga melakukan penanaman pohon dan pelepasan burung di Desa Namang sebagai bagian dari kegiatan rehabilitasi lahan kritis. Selain itu, ia turut menanam padi sebagai simbol dukungan terhadap peningkatan ketahanan pangan di wilayah tersebut.
