Peluang, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan,lifting minyak bumi 2023 sebesar sebesar 660 Million Barrels of Oil per Day (MBOPD) dan lifting gas bumi sebesar 1.100 Million Barrels of Oil Equivalent per Day (MBOEPD). Dengan Indonesia Crude Price (ICP) rata-rata sebesar USD90 per barel sesuai dengan penetapan asumsi dasar makro Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) 2023.
Sedangkan bila merujuk 2022 lalu, realisasi lifting minyak mencapai 612.000 barel per hari (bph), di bawah target 703.000 bph. Sedangkan lifting gas mencapai 955.000 barel setara minyak per hari (MBOEPD), di bawah target 1,036 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD).
“Penurunan target lifting minyak tahun ini, karena realisasi tahun lalu sudah mengalami penurunan produksinya. Hal sebaliknya dengan lifting gas alami peningkatan,” ujar Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji dalam keterangannya, Selasa (31/1/2023).
Sementara itu, nilai investasi migas ditargetkan Rp17,4 miliar, yang merupakan gabungan dari sektor hulu dan hilir migas.
Tutuka menambahkan, target pemanfaatan gas untuk domestik ditingkatkan menjadi 67%, dimana pada tahun 2022 targetnya sebesar 66% dengan capaian 68%.
“Pemerintah akan terus berupaya menghasilkan kebijakan-kebijakan yang tepat dan memantau pelaksanaannya melalui kerja sama yang lebih erat dengan stakeholder,” jelas Tutuka.
Sedangkan untuk penawaran Wilayah Kerja (WK) migas, dia menargetkan sebanyak 10 WK di tahun ini bisa dicapai. Dengan harapan akan meningkatkan investasi serta membangkitkan kembali gairah investor dalam kegiatan usaha hulu migas di Indonesia.
“Penawaran WK juga diiringi dengan penerapan kebijakan melalui pemberian insentif dan PI (Participating Interest) 10% untuk menarik investor,” jelas Tutuka. (alb)