hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

TANTANGAN DAN UJIAN YAYAT

MEWAKILI Kopsyah BMI untuk menerima award “Microfinance Institution of the Year” jadi kebanggaan tersendiri bagi Yayat Hidayatullah. Bangga karena dapat hadir di forum bergengsi yang digelar oleh lembaga internasional, Citi Foundation dan Mercy Corps Indonesia, ia pun bangga karena koperasi tempatnya berkiprah mampu menunjukkan prestasi yang baik di mata internasional.

“Alhamdulillah ini adalah penghargaan pertama yang kami terima di tahun 2018, semoga  bisa meningkatkan kinerja usaha yang lebih baik lagi di tahun mendatang,”ujar Direktur Operasional Kopsyah BMI ini.

Bergabung dengan Kopsyah BMI sejak tahun 2004 merupakan tantangan dan sekaligus ujian bagi putra Tangerang kelahiran 20 April 1981 ini. “Tantangannya adalah mengapa ada putra daerah lain yang mau memajukan Tangerang melalui koperasi, dan ujiannya adalah apakah saya bisa menyamai prestasi mereka,” sambung Sarjana Teknik lulusan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2003 ini.

Ia pun bertutur tentang perkenalan dengan Kopsyah BMI yang kala itu masih bernama LPP-UMKM. “Kebetulan kantornya sewa di rumah, dan waktu itu saya ditawari gabung oleh Pak Kamaruddin dan Pak Radius. Saya putuskan gabung karena mereka berdua yang bukan orang Tangerang peduli dengan masyarakat Tangerang, masa’ saya yang warga asli kok tidak peduli,” kenang ayah dua putri ini. Waktu bergabung dengan Kopsyah BMI, Yayat mengaku ini adalah lamaran kerjanya yang pertama yang langsung diterima. Namun karena tantangan dari dua seniornya itu, Yayat terus mengasah kemampuan dan dipercaya menjabat koordinator unit tingkat kecamatan hingga 2007. Etape berikutnya ia  menjabat Sekretaris Koordinator Operasional hingga tahun 2012. Konsepnya dalam menata visi kopsyah BMI sangat jelas, karena setiap perusahaan atau organisasi harus punya tujuan jelas, begitu pun koperasi. Itu sebabnya ia peduli pada SOP (standard operating procedure) yang menata pengelolaan usaha dan SDM.

Tantangan Yayat lainnya adalah pembuktian bahwa bekerja di koperasi juga bisa bergengsi. “Saya bangga bekerja di Kopsyah BMI, karena kita mengelola layaknya perusahaan, di mana setiap person berhak punya reward dan punishment. Itu sebabnya Kopsyah BMI kini tidak hanya jadi kebanggaan anggotanya, tapi juga kebanggaan masyarakat Tangerang,” ujar Yayat yang tetap concern  menimba pengetahuan, dan berhasil menyelesaikan jenjang sarjana strata 2 dari Universitas Muhammadiyah Tangerang. Yayat berprinsip, sebaik baik manusia adalah yang berhasil meninggalkan KARYA, meninggalkan kebaikan, kemanfaatan dan meninggalkan kemaslahatan. Joss…lah.  (Irm)

pasang iklan di sini