Layaknya pantai lain di Pulau Belitung, pantai Tanjung Kelayang pun memiliki deretan batu granit raksasa di beberapa sudutnya. Misalnya, tumpukan batu granit yang berada tepat di ujung tanjung.
PROVINSI Kepulauan Bangka Belitung dianugerahi destinasi wisata yang bisa bikin mabuk kepayang. Salah satunya adalah Tanjung Kelayang. Tanjung ini terletak di bagian utara kepulauan, tepatnya di Kecamatan Sijuk, sekitar 27 kilometer dari Tanjung Pandan, Ibu Kota Kabupaten Belitung. Beragam aktivitas bisa dilakukan saat berlibur di sana. Dari berjemur hingga snorkeling melihat keindahan alam bawah lautnya.
Salah satu keistimewaan yang sangat langka ditemukan di pantai-pantai lain, di pantai Tanjung Kelayang terdapat sebaran batuan granit tua. Umurnya diperkirakan jutaan tahun. Masyarakat Bangka Belitung menyebutnya sebagai batu meteor. Adapun nama Kelayang itu sendiri diambilkan dari batu granit yang berbentuk kepala burung garuda, yang ada di salah satu pulau di sana.
Tanjung Kelayang memiliki keunggulan geostrategis karena letaknya berada di antara Indonesia dan negara-negara ASEAN. Seakan-akan episentrum alami. Fakta lainnya lagi, setiap tahun pada bulan Oktober pantai Tanjung Kelayang dijadikan pusat titik labuh kapal layar para yachter yang tergabung dalam kegiatan Sail Indonesia.
Senja itu Tanjung Kelayang, di bawah pantulan kemilau cahaya jingga, suasananya tampak romantis. Dari kejauhan beberapa kapal nelayan bergerak mendekat dan merapat ke sebuah dermaga kecil. Setelah bersandar, beberapa orang turis bergantian menuruni kapal. Mereka baru saja usai berkeliling menjelajahi pulau-pulau (island hopping) di sekitar pantai Tanjung Kelayang.
Pantai Tanjung Kelayang amat lazim dijadikan persinggahan bagi para turis yang ingin mengunjungi pulau-pulau kecil di sekitarnya. Meski begitu, pantai yang terletak di Kecamatan Sijuk ini juga tak boleh dilewatkan. Jaraknya hanya 27 km dari ibu kota Kabupaten Belitung, Tanjung Pandan. Sekitar 30 menit perjalanan darat. Sesuai namanya, pantai Tajung Kelayang merupakan semenanjung yang menjorok ke arah utara. Garis pantainya membentang sepanjang 4 kilometer hingga ke pantai Tanjung Tinggi di sisi timur.
Ukurannya yang luas serta tekstur pasir halus menjadikan Tanjung Kelayang tempat yang cocok untuk berjalan kaki santai atau sekadar berbaring sambil menikmati semilir angin. Suasana lautnya pun sejuk memukau. Gradasi air laut berwarna bening kehijauan di tepi pantai yang dangkal perlahan-lahan menjadi warna biru gelap. Ombak di sini tidak terlalu tinggi. Karenanya banyak pengunjung spontan berenang.
Layaknya pantai lain di Belitung, pantai Tanjung Kelayang pun memiliki deretan batu granit raksasa di beberapa sudutnya. Misalnya, tumpukan batu granit yang berada tepat di ujung tanjung. Dari atas batu anda dapat melihat seluruh pemandangan Tanjung Kelayang. Salah satu yang paling terkenal adalah tumpukan batu granit raksasa yang bentuknya mirip kepala burung. Kelayang sendiri merupakan sebutan warga lokal untuk burung walet yang banyak ditemukan di pantai tersebut.
Batu kepala burung salah satu spot favorit untuk diabadikan menggunakan kamera, termasuk smartphone. Namun, tidak semua smartphone bisa menampilkan hasil foto yang warnanya sama persis dengan pemandangan sebenarnya. Dibutuhkan teknologi layar serta kamera yang mumpuni.
Destinasi wisata ini menjadi prioritas nasional pemerintah. Sejak 2015 pantai Tanjung Kelayang termasuk dalam program pengembangan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas atau dikenal juga 10 Bali Baru oleh pemerintah. Pengembangan juga diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru di destinasi wisata tersebut.
Adapun kesepuluh destinasi wisata itu adalah Mandalika, Nusa Tenggara Barat; Pulau Morotai, Maluku Utara; Tanjung Kelayang, Kepulauan Bangka Belitung; Danau Toba, Sumatera Utara; Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Kemudian ada Borobudur, Jawa Tengah; Kepulauan Seribu, DKI Jakarta; Tanjung Lesung, Banten; Bromo, Jawa Timur; dan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Pada 14 Maret 2019 lalu, pantai Tanjung Kelayang ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Core-nya pariwisata. Dengan total luas wilayah 324,38 ha, KEK Tanjung Kelayang memiliki konsep pengembangan pariwisata“Socially and Environmentally Responsible Development and Cultural Preservation”.
Dengan konsep itu, diharapkan destinasi seluas 324,38 ha tersebut mampu menarik investasi sebesar Rp20 triliun hingga 2025. Ketika sudah beroperasi penuh, diharapkan pula KEK ini dapat mendatangkan 59.000 wisatawan per tahun dengan nilai ekonomi Rp751,4 miliar per tahun.
Meski dulu dikenal sebagai kawasan terpencil, kawasan ini saat ini sudah berkembang menjadi kawasan resor terpadu yang dikenal dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Letaknya yang strategis memudahkan anda untuk berpindah dari satu pulau ke pulau lainnya atau yang biasa dikenal dengan island hopping. Memiliki keindahan alam dan panorama yang memesona, Tanjung Kelayang terbukti menjadi destinasi trendsetter #DiIndonesiaAja.
Beberapa tempat berikut ini cukup penting dan menarik untuk dikunjungi ketika anda sampai di Tanjung Kelayang.
Kampung Nelayan Tanjung Binga
Tertarik untuk tahu keseharian para nelayan? Yuk, main ke Desa Wisata Tanjung Binga. Di sini tampak rumah nelayan yang berbaris rapi di sepanjang garis pantai. Banyak aktivitas seru yang bisa dilakukan saat menjelajah desa ini. Misalnya berinteraksi dengan penduduk lokal dan belajar memancing langsung dari nelayan. Tidak jauh dari Desa Tanjung Binga, datangi Pantai Tanjung Kelayang. Suasana pantai yang tenang dan perpaduan pasir putih, air laut yang jernih serta batu granit raksasa yang menghiasi garis pantai. Lingkungan yang masih asri cocok untuk jadi tempat bersantai atau berjemur.
Anda penggemar seafood? Cita rasa aneka seafood Belitung di Tanjung Binga dijamin maknyus. Keistimewaan tersaji dalam berbagai menu. Seperti kepiting, ikan bakar, ikan asin, pempek ikan, krupuk ikan, telur cumi, dan masakan laut nikmat lainnya. Favorit di kalangan wisatawan adalah stuffed crab yang merupakan olahan kepiting dimana dagingnya diambil, kemudian dicampur dengan tepung dan bumbu segar. Setelah digabungkan, cangkang kepiting diisi dengan daging kepiting yang telah dibumbui sempurna lalu digoreng.
Pantai Tanjung Tinggi
Wisata ke Belitung belum lengkap jika belum mengunjungi Pantai Tanjung Tinggi! Hanya butuh sekitar 11 menit dari Tanjung Kelayang. Keindahan pantai tercermin dari air laut yang begitu jernih dan butiran pasir lembut. Pantai yang satu ini sangat cocok bagi yang ingin berendam dan bermain air. Mau mendapat momen terbaik saat liburan ke Pantai Tanjung Tinggi? Caranya tetap di sana sampai matahari terbenam atau datang ke pantai ketika matahari terbit. Siapkan kamera andalan untuk mengambil foto lanskap dengan batu-batu granit tinggi yang menghiasi garis pantai. Fun fact-nya pantai indah yang satu ini juga merupakan lokasi shooting film Indonesia “Laskar Pelangi” pada tahun 2008.
Mau bangun tidur dan langsung disuguhi pemandangan pantai yang ciamik seperti ini? Tenang. Beberapa hotel yang terletak di sepanjang tepi pantai yang indah ini siap melayani wisatawan dan menawarkan pemandangan menakjubkan di luar jendela.
Pulau Batu Berlayar
Dinamakan batu berlayar dikarenakan batu-batu yang membentang di pulau ini terlihat seperti kapal yang akan berlayar. Meski hanya berukuran 1.000 m², tempat ini cukup spesial karena memiliki kesan private. Cocok untuk yang ingin me time atau sekadar bersantai. Panorama indah tersuguh sejauh mata memandang, Berbaringlah di hamparan pasir maka anda akan melihat pemandangan eksotis dengan batu-batu granit di tengah lautan biru yang masih asli. Atau mencoba menyusuri tepi pantai yang dangkal untuk melihat beberapa jenis ikan dan ubur-ubur transparan. Hanya butuh 10 menit jika ditempuh dengan perahu dari Pulau Kepayang untuk mencapai pulau ini.
Pulau Kepayang
Di pulau yang berjarak sekitar 15 menit dari Tanjung Kelayang ini, anda bisa istirahat sejenak dari island hopping dengan menyelami kehidupan bawah laut yang menyenangkan. Di sini anda bisa menjelajahi pantainya dengan aktivitas snorkeling dan berjumpa dengan satwa laut yang unik seperti ikan napoleon dan penyu sisik yang sudah mulai langka.
Tak hanya itu,anda juga bisa mampir ke penangkaran penyu yang dikelola oleh Kelompok Peduli Lingkungan Belitung (KPLB) dan melihat tempat penyu bertelur, menetas, sampai kolam tempat pemeliharaan bayi-bayi penyu, dan penyu-penyu dewasa. Jadi, selain mengamati dari jauh Sobat Pesona juga bisa mempelajari tentang hewan unik yang satu ini.
Pulau Lengkuas
Pulau ini menawarkan pemandangan indah, perairan yang tenang, dan batu-batu berukuran besar. Di sini anda bisa melakukan kegiatan yang menyenangkan seperti mendaki bebatuan dan berenang. Pulau Lengkuas memiliki ikon mercusuar bersejarah yang dibangun oleh penjajah Belanda pada tahun 1882. Menjulang tinggi hingga 50 meter, mercusuar tersebut berfungsi untuk memandu kapal-kapal di sekitar pulau. Dari atas mercusuar, dapat disaksikan 360 derajat pemandangan sekeliling.●(Nay)