Chrysler pada 1978 seperti Italia 1860-an. Perusahaan laiknya sekelompok bangsawan kecil, masing-masing dijalankan oleh seorang primadona. Namun ada masalah lebih pelik: tak ada dana tunai dan tidak ada cara yang jelas untuk mendapatkannya
MENANGANI perusahaan yang nyaris bangkrut jelas bukan sebuah pekerjaan yang mudah. Terutama jika, pada saat yang sama, menghadapi banyak sekali pesaing di bisnis yang sama. Ia menata ulang sistem keuangan dan harga pasar yang dikenakan pada produk Chrysler. Dengan jabatan Presdir Chrysler, Iacocca membangun kembali bisnis dengan restrukturisasi, merombak manajemen, menghapus pekerja, dan menjual bagian perusahaan yang tak efisien.
Ia mesti melakukan serangkaian langkah karena kondisi Chrysler belum pulih dari situasi penjualan Dodge Aspen dan Plymouth Volare, ditambah kondisi Dodge Omi dan Plymouth Horizon yang dianggap kurang berkualitas sehingga harus ditarik ulang. Lewat tangan dinginnya, Lee Iacocca berhasil menyelamatkan Chrysler. Korporasi bahkan berhasil melunasi pinjaman yang dijaminkan pada 1985, lima tahun lebih awal. Chrysler bahkan sanggup mengakuisisi AMC dengan merek kenamaan Jeep pada 1987. Di tangan Iacocca, Chrysler berkibar kembali.
Kariernya dimulai di Ford Motor Company, sampai menjadi manajer regional di Wilkes-Barre. Ia rutin mengunjungi dealer dan mempelajari bisnis di tingkat ritel. Pada 1960, Lee Iacocca menjabat Wakil Presiden dan Manajer Umum Divisi Ford. Pada 1967 ia menjadi Wakil Presiden Eksekutif. Akhir 1970 menjadi Presiden Ford Motor Company menggantikan Bunkie Knudsen.
Iacocca memulai kariernya sebagai seorang mekanik, beralih ke bidang penjualan, lalu pindah ke perkembangan produk. Selama delapan tahun sebagai CEO Ford Automotif Industry, tanpa kesalahan, ia dipecat oleh Henry Ford II sang pemilik. Masalahnya, Ford takut Iacocca lebih populer dari dirinya. Apalagi Iacocca telah menciptakan mobil Ford yang monumental yaitu Mustang.
Lee bergabung dengan Chrysler pada awak 1980, dan menjabat sebagai presiden, Chief Executive Officer (CEO) serta Ketua Dewan Perusahaan. Keberhasilan karier Iacocca tidak terlepas dari kerja keras dan kerja cerdas yang dilakukannya. Dari salesman biasa sampai ke jenjang Presdir industri otomotif Ford.
Ia bersekolah sampai memperoleh gelar di bidang teknik industri dari Lehigh University, diteruskan beasiswa Wallace Memorial Fellowship di Princeton University untuk gelar master. Lido Anthony “Lee” Iacocca adalah eksekutif otomobil asal Amerika Serikat yang terkenal dengan pengembangan mobil Ford Mustang dan Pinto, ketika di Ford Motor Company pada 1960-an. Selanjutnya ia menghidupkan kembali Chrysler Corporation dari kehancuran dan pensiun pada akhir tahun 1992.
Ia adalah satu-satunya eksekutif di zaman modern yang memimpin operasi dua pabrik mobil yang masuk dalam Tiga Besar. Iacocca menulis atau ikut menulis beberapa buku, termasuk Iacocca: An Autobiography (bersama dengan William Novak), dan Where Have All the Leaders Gone? Majalah Portfolio menyebut Iacocca sebagai CEO Amerika terbesar ke-18 sepanjang masa.
Lee Iacocca telah menulis beberapa buku best seller. Dalam Iacocca: An Autobiography, lelaki keturunan imigran Italia itu menyebut ia bersyukur lahir dari kalangan imigran yang bisa menapak sukses di usia tergolong dini. “Saya dilahirkan untuk memberikan kembali segala yang telah didapatkan. Ide-ide cemerlang kita, sekali belum direalisasikan atau disebarkan, artinya masih tertimbun di otak dan tidak akan bisa dibawa ke mana pun.”
Salah satu tokoh kunci kebangkitan kendaraan roda empat alias mobil beberapa dekade terakhir itu wafat tahun 2019 dalam usia 94 tahun. Sosok Lee Iacocca menggambarkan kuatnya kapitalisme Amerika Serikat di bidang otomotif.●