octa vaganza

Tancap Gas Diklat Model BMI Syariah

Kolaborasi melalui gelaran pendidikan dan pelatihan dinilai efektif untuk meningkatkan produktivitas menuju peradaban baru koperasi Indonesia.

Sumber daya manusia  berkualitas merupakan kunci utama untuk mendukung pencapaian visi dan misi entitas bisnis, termasuk koperasi. Hal ini bisa dicapai salah satunya melalui aktivitas pendidikan perkoperasian.  

Untuk mengakselerasi peningkatan kompetensi SDM dan pengelolaan koperasi yang profesional, modern, dan bermartabat, Divisi Diklat Koperasi Jasa Benteng Mandiri Indonesia (Kopjas BMI) siap berkolaborasi dengan koperasi lain di tanah air untuk menggelar Diklat Model BMI Syariah.

Yayat Hidayatullah, Direktur Utama Kopjas BMI mengatakan tawaran kerja sama untuk mengadakan diklat pada koperasi lain merupakan upaya untuk menyamakan persepsi mengenai wacana peradaban baru koperasi Indonesia yang digagas oleh Koperasi BMI Group. “Kerja sama diklat ini diarahkan agar pemahaman tentang peradaban baru koperasi Indonesia menjadi semakin nyata,” ujar Yayat.

Penyelenggaraan diklat bersama ini merupakan upaya melaksanakan prinsip koperasi yaitu kerja sama antarkoperasi. Melalui kolaborasi ini diharapkan akan terbangun budaya kerja dan produktivitas koperasi yang terstandarisasi. Selama ini Koperasi BMI Group menjadi salah satu rujukan dalam pengelolaan koperasi modern. 

“Salah satu cara menegakkan prinsip koperasi, kerjasama antar koperasi juga melalui diklat ini. Dengan diklat kami bisa berkenalan dengan koperasi-koperasi baru yang barangkali bisa berkolaborasi bisnis ke depan. Saatnya menghadapi tantangan pengembangan koperasi Indonesia dengan berkolaborasi,” tegas Yayat.

Pada kesempatan berbeda, Sehnuri Manajer Divisi Diklat dan EO Kopjas BMI mengatakan bahwa diklat berfungsi untuk mengembangkan SDM yang unggul dan berkualitas baik dalam kemampuan intelektual, kepribadian maupun manajemen.

“Diklat dapat meningkatkan produktivitas kinerja. Dengan diadakannya diklat sesuai profesi yang dijabat akan memberikan efek positif bagi peserta. Sebab peserta diklat akan lebih memahami apa yang harus dikerjakan sehingga produktivitas dapat meningkat,” ungkap Sehnuri.

Sampai saat ini, telah banyak koperasi di Indonesia yang memanfaatkan jasa diklat Kopjas BMI. “Alhamdulillah kita terus dipercaya oleh teman-teman koperasi di Indonesia, ada yang minta kita datang ke kantor mereka dan tidak sedikit yang telah studi banding ke kantor pusat kita” papar Sehnuri.

Bahkan bukan hanya dari kalangan koperasi saja, tetapi ada pula Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) yang datang ke Koperasi BMI Group untuk melakukan studi banding.  Ini tidak lepas dari torehan emas salah satu koperasi besar di Indonesia itu.

Sehnuri menambahkan, dalam waktu dekat akan membuka kelas khusus Diklat Model BMI Syariah baik teori maupun praktik. “Model koperasi sosial dan pemberdayaan yang lanskapnya ada pada Model BMI Syariah ini cukup khas. Kita konsen bukan pada ekonomi saja, tetapi bagaimana memberikan peningkatan pendidikan, ekonomi, kesehatan, sosial dan spiritual dengan 5 instrumen penting yakni sedekah, pinjaman, pembiayaan, simpanan dan investasi,” pungkasnya.

Exit mobile version