octa vaganza

Tampil Nyaman dan Modis dengan Mukena Siti Khadijah

Sentuhan desainer-desainer andal yang didukung dengan teknologi kekinian, menjadikan produksi mukena SK berkualitas sehingga cepat mendapat tempat di hati konsumen Tanah Air.

Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, Indonesia merupakan tempat yang tepat untuk produksi dan pemasaran produk-produk perlengkapan ibadah. Salah satunya mukena yang digunakan muslimah untuk salat.  Setiap muslimah membutuhkan mukena yang nyaman dan sesuai dengan syariat agar ibadahnya menjadi lebih khusyuk.

Potensi pasar cukup besar itulah yang dilirik oleh PT Siti Khadijah Nusantara dalam mengembangkan usahanya yang memang terkait dengan kebutuhan ibadah sehari-hari umat Islam, terutama kaum muslimah.  Oleh karenanya, perusahaan asal negeri jiran Malaysia ini  menghadirkan mukena yang terbuat dari bahan berkualitas dengan desain kekinian yang modis.  Dalam wawancara eksklusif Majalah PELUANG dengan Mohammad Munzir Aminuddin, GCOO PT Siti Khadijah Nusantara mengatakan, mukena Siti Khadijah (SK) mengutamakan kualitas dengan desain yang menarik.  “Produk mukena SK didesain oleh desainer-desainer andal dan didukung dengan teknologi terkini agar konsumen merasa nyaman dalam memakainya,” ujar Munzir.

Di Malaysia, mukena SK sudah dijual sejak 2010. Sementara di Indonesia, produknya mulai dipasarkan sejak 2015.  Produk mukena SK, baik di Indonesia maupun di negara asalnya menyasar segmen menengah atas.  

Dengan segala keunggulan yang dimiliki, mukena SK pun cepat mendapat tempat dihati para muslimah Tanah Air. Hal ini terlihat dari permintaan pasar yang terus meningkat. Konsumen pun mengaku senang menggunakannya karena merasa nyaman dan bisa tetap tampil modis saat beribadah.

Di pasaran, mukena SK dijual dengan harga bervariasi mulai dari Rp400 ribu sampai Rp3 jutaan. Dengan harga yang cukup ramah sesuai dengan segmen pasarnya, produk ini menjadi salah satu yang terlaris.

Munzir mengatakan, potensi pasar mukena di segmen menengah atas di Indonesia masih cukup menjanjikan. Oleh karenanya, SK akan terus meningkatkan kapasitas produksi sesuai permintaan konsumen yang bertumbuh. “Pasar menengah ke atas di Indonesia lebih besar dibanding dengan Malaysia,” ungkap Munzir.

Untuk memperkuat penetrasi pasar SK mendirikan 4 butik yaitu di FX Sudirman Jakarta, PVJ Bandung, Tunjungan Plaza Surabaya dan Mall SKA Pekanbaru Riau. Untuk kota besar lainnya SK menyasar wilayah dengan konsumen terbanyak, di antaranya Makassar dan Medan.

Saat ini, produk mukena SK yang dipasarkan di Indonesia seluruhnya diproduksi di dua pabrik yang berada di Kota Depok dan Tasikmalaya, Jawa Barat. Beroperasinya pabrik ini telah meningkatkan penyerapan tenaga kerja lokal dan ikut berkontribusi dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Kembangkan Inovasi dan Pangsa Pasar

Untuk memperbesar pangsa pasar, SK terus melakukan inovasi, baik dari sisi desain maupun aspek pemasaran. SK menggandeng desainer kenamaan seperti Ria Miranda. Melalui sentuhan khas sang desainer, SK meyakini produknya memiliki keunikan dan dapat semakin diminati muslimah di Indonesia.

Sementara dari sisi pemasaran, SK  berkolaborasi dengan selebritas kenamaan asal Korea Selatan yang kini telah menjadi mualaf yaitu  Ayana Jihye Moon. Popularitas sang artis yang memiliki jutaan penggemar itu dapat membuat brand mukena SK bertambah kuat dihati konsumen.

 Langkah SK untuk semakin memperbesar pangsa pasarnya sangat tepat. Ini karena otoritas lokal juga terus mendukung pengembangan industri halal baik di sektor riil maupun jasa keuangan. Bahkan dalam beberapa kesempatan, pemerintah bertekad menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia.

Komitmen yang kuat dari pemerintah tersebut juga didukung dengan populasi kelas menengah muslim yang semakin meningkat. Hal ini  diiringi dengan perilaku yang lebih agamis. Contohnya di industri fesyen, kini semakin banyak muslimah yang menggandrungi pakaian sesuai syariat seperti hijab.

Perusahaan SK sendiri didirikan oleh Puan Padzilah Enda Sulaiman. Ide awal pembuatan mukena berawal ketika beliau setiap kali salat  harus selalu menyesuaikan bagian muka dari mukenanya agar lebih nyaman saat penggunaan dalam waktu yang lama.  

Pada saat salat Idul Fitri penggunaan mukena relatif lebih lama sehingga bagian muka dan kainnya sebisa mungkin nyaman untuk digunakan. Oleh karena itu, beliau mendesain mukena yang nyaman dan tetap menarik untuk pandang. Tanpa dinyana, desain yang digunakan beliau ternyata diminati oleh banyak orang. Akhirnya, ia pun semakin serius memasarkan mukenanya dengan mendirikan perusahaan SK.

Penamaan Siti Khadijah sendiri tidak lepas dari keharuman nama istri pertama Rasululah SAW. Selain sebagai istri Rasul, Siti Khadijah merupakan  pengusaha muslimah yang mendermakan hartanya untuk mendukung perjuangan dakwah Nabi. Spirit inilah yang hendak diteladani Puan Padzilah Enda Sulaiman dengan menjadi pengusaha muslimah yang tangguh. 

Ke depan, kata Munzir, pihaknya akan terus menggenjot pangsa pasarnya. Oleh karena itu, perusahaan akan meningkatkan kapasitas produksi dan menambah jumlah butik di kota-kota yang potensial. “Potensi pasar mukena di Indonesia masih sangat besar dan SK Nusantara bertekad untuk mengoptimalkannya,” ujar Munzir.  (Adv)

Exit mobile version