hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Tak Lagi Kompetitif, Chevrolet Hengkang

PT GENERAL Motor Indonesia (GMI) selaku Agen Pemegang Merek (APM) Chevrolet secara resmi mengumumkan penghentian aktivitas penjualan di Indonesia, Maret 2020. Ancang-ancang hengkangnya Chevy sudah dapat terbaca dari ditutupnya pabrik mereka yang berada di Bekasi, Jawa Barat, 2015 lalu. Aksi mundur teratur yang dilakukan Chevrolet ini menyusul perusahaan otomotif asal Paman Sam, Ford, yang menghentikan penjualan mobilnya di Indonesia, pada 2016.

Dominasi mobil Jepang di pasar otomotif Tanah Air makin sulit digeser. Hingga, merek prestisius yang sudah ada sejak tahun 1911 ini mafhum, tren penurunan penjualannya sejak 3-4 tahun terakhir. Hingga September 2019, penjualan Chevy hanya mencapai 970 unit. Padahal, di 2018, penjualan Chevrolet masih berada di angka 2.444 unit, dan tahun sebelumnya Chevy mampu menjual 3.600 unit.

Jika melihat data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada periode Januari hingga Agustus 2019, total volume penjualan mobil Jepang di Tanah Air masih merajai. Kuatnya merek dan sengitnya kompetisi harga juga menjadi salah satu penyebab kurang lakunya merek mobil non-Jepang di pasaran Indonesia. Meski menarik diri, layanan purnajual tidak akan dihentikan. Tenggat waktunya memang tak dicantumkan. Tercatat 26 jaringan diler yang berada di seluruh Indonesia yang masih beroperasi. Diler-diler ini tersebar di wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara. Sebelumnya, akhir 2019 lalu, Presiden GM Asia Tenggara, Hector Villareal, menyatakan, “Di Indonesia, kami tidak memiliki segmen pasar otomotif yang dapat memberikan keuntungan bisnis berkesinambungan.”●

pasang iklan di sini