
Peluang News, Serang – Keinginan menunaikan ibadah umroh tak selalu harus menunggu kaya. Bagi Ita Rosita, anggota Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) Cabang Baros, niat yang kuat, kesabaran, dan ketekunan menabung menjadi kunci utama untuk mewujudkan perjalanan spiritualnya ke Tanah Suci.
Warga Kampung Sukamanah, Desa Sukamanah, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang ini akhirnya berangkat umroh bersama sang suami pada 27 Agustus 2025. Ia menjadi bagian dari 47 jamaah yang diberangkatkan melalui BMI Tour & Travel, unit usaha milik Koperasi Jasa Benteng Mandiri Indonesia (Kopjas BMI).
Dari Anggota Kecil Jadi Jamaah Umroh
Bergabung dengan Kopsyah BMI sejak 2015, Ita telah menjalani 13 kali pembiayaan. Salah satunya adalah pembiayaan dana talangan umroh senilai Rp27 juta yang digunakannya agar bisa berangkat bersama suami tercinta.
“Awalnya cuma niat pengen ke sana aja, tapi kalau berangkat sendiri rasanya kurang. Akhirnya saya ambil dana talangan umroh di Kopsyah BMI buat suami. Alhamdulillah, Allah kasih rezekinya,” tutur Ita dengan penuh rasa syukur.
Suaminyapun mendukung penuh keputusan itu. Ita pun bertekad menyelesaikan pembiayaan tersebut dalam waktu setahun, dengan kedisiplinan dan rasa syukur sebagai bekal.
Pengalaman Tak Terlupakan di Tanah Suci
Selama menunaikan ibadah, Ita mengaku mendapatkan pengalaman yang luar biasa. Pendamping dari BMI Tour & Travel disebutnya sangat sigap dan ramah.
“Selama di sana makannya enak, tidurnya nyaman, pendampingnya selalu bantu kami. Bahkan waktu saya tertinggal rombongan karena wudhu ulang, mereka sabar menunggu saya tawaf. Rasanya luar biasa,” ujarnya mengenang.
Sepulang dari umroh, rezeki Ita justru semakin lancar. Perempuan yang berdagang pakaian dan barang elektronik secara cicilan ini merasakan perubahan besar dalam hidupnya.
“Alhamdulillah, sejak pulang umroh, pesanan makin banyak. Tapi yang paling terasa adalah perubahan hati. Kalau dulu suka menunda shalat, sekarang malah semangat shalat di awal waktu. Di Mekkah, kita yang nunggu adzan, bukan adzan yang nunggu kita,” ungkapnya haru.
Diuji Setelah Umroh, Tapi Makin Tegar
Ita tak menampik bahwa sepulang umroh, dirinya dan suami juga menghadapi beberapa ujian hidup. Namun, ia meyakini bahwa cobaan itu justru bentuk kasih sayang Allah.
“Kalau nggak dikasih cobaan, mungkin kita jadi lalai. Tapi kalau diuji, kita malah makin dekat sama Allah,” tambahnya.
Program Umroh Kopsyah BMI: Wujudkan Impian Anggota
Kisah Ita menjadi bukti bahwa Koperasi BMI bukan sekadar lembaga simpan pinjam, tetapi juga wadah pemberdayaan dan pembinaan spiritual anggota. Melalui program simpanan umroh dan pembiayaan dana talangan umroh, Koperasi BMI Group membuka jalan bagi anggota untuk menunaikan ibadah tanpa harus menunggu mapan secara finansial.
“Umroh bukan soal mampu, tapi soal mau. Kalau niat kuat, Allah kasih jalan,” ucap Ita menutup perbincangan.
Koperasi BMI berkomitmen terus menghadirkan layanan keuangan syariah yang menyejahterakan lahir dan batin. Seperti Ita Rosita, ribuan anggota lain telah membuktikan bahwa impian ke Baitullah bisa diwujudkan dengan semangat menabung, disiplin, dan keyakinan bersama Koperasi BMI. (Aji)