GUNA melindungi bisnis dari 200-an kreditor, April 2019, Roberto Cavalli mengajukan kebangkrutan Chapter 7. Brand asal Italia ini juga menutup semua toko yang berbasis di Amerika Serikat. Label Roberto Cavalli dibeli oleh Damac, pengembang real estate, Juli 2019. Perusahaan berbasis di Dubai itu membeli 100 persen saham Cavalli.
Semua toko Cavalli di kawasan Amerika Serikat kibarkan bendera putih, setelah mengumumkan bahwa mereka sedang berusaha mencari investor untuk mencegah kebangkrutan. Merek gaun yang berbasis di Florence, yang dikenal dengan cetakan busana flamboyannya, mengumumkan bahwa mereka akan mengajukan permohonan ke pengadilan, 29 Maret. Itu satu-satunya cara yang memungkinkan bisnis rumah mode ini terus beroperasi, sementara mencari investor baru
Pemegang 90% saham brand tersebut, perusahaan swasta Italia, Clessidra, telah mengambil ancang-ancang sejak 2015. New York Times melaporkan bahwa mereka mencoba berpisah dengan brand ini saat penjualan mulai turun. Lalu, perusahaan Philipp Plein and Renzo Russo OTB disebut-sebut sebagai pihak yang berminat, tetapi belum ada deal resmi. Roberto Cavalli sendiri hanya memegang 10% saham.
Seorang juru bicara label mengatakan, diskusi antara pemegang saham dan pihak-pihak yang berpotensi siap menyuntikkan uang tunai untuk menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk mengatasi kesulitan keuangan brand tersebut saat ini sedang terus dilakukan.
Hanya beberapa jam setelah pernyataan tersebut, karyawan toko di Amerika Serikat tiba-tiba dipulangkan. Diumumkan pula bahwa korporasi akan di diberhentikan sementara berdasarkan Bab 7 kode kebangkrutan Amerika Serikat pada 4 April sebagai bagian dari rencana restrukturisasi. Beberapa eksekutifnya, termasuk CEO Amerika, Salvatore Tramuto, telah mengundurkan diri.●