octa vaganza

Taipan Eka Tjipta Widjaja Wafat

Eka tjipta Widjaja-Foto; Istimewa

JAKARTA—-Taipan Indonesia Eka Tjipta Widjaja wafat pada usia 95  tahun di Jakarta pada Sabtu, 26 Januari 2019. Meninggalnya pendiri Sinar Mas dan   orang  terkaya keempat di Indonesia dengan kekayaan bersih 9,3 miliar dolar AS menurut Bloomberg Billionaires  Index  itu dikonfirmasi Direktur  Pelaksana Sinar Mas Group Gandi Sulistiyanto seperti dilansir The Strait Times.

Eka Tjipta menjadi pedagang kelapa dan kelapa sawit pada usia 15 sebelum membangun kerajaan multi-miliar dolar dengan bisnis yang mencakup kertas dan bubur kertas untuk jasa keuangan, telah mati.  Pria kelahiran Quanzhou, China, 23 Desember 1923 merantau ke Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan bersama orangtuanya ketika masih berusia tujuh tahun.

Awal keberhasilandalam perdagangan komoditas mendorongnya untuk melakukan diversifikasi ke kertas dan pulp, real estate, makanan dan telekomunikasi, dengan kepemilikan terutama di Indonesia, Singapura dan Malaysia.

Kejatuhan akibat  krisis keuangan Asia pada 1998  memaksa kelompok itu untuk menyerahkan kendali atas bank andalannya, Bank Internasional Indonesia, setelah memilih bailout dari bank sentral. Eka Tjipta  pindah kembali ke perbankan dengan mengakuisisi Bank Shinta Indonesia pada 2005 dan kemudian menamainya menjadi Bank Sinarmas.

Eka Tjipta berhasil membangun kembali kerajaannya, yang mempekerjakan sekitar 380.000 orang di Indonesia.

Kerajaan bisnis Widjaja sekarang dijalankan oleh anak-anak dan cucunya. Perusahaan grup Sinar Mas termasuk Golden Agri Resources yang terdaftar di Singapura, salah satu produsen kelapa sawit terbesar di dunia, dan Bumi Serpong Damai, perusahaan properti terdaftar terbesar di Indonesia.

Eka Tjipta kondang dengan  filosofi bisnisnya   “Be a man of integrity, be reaponsible to yout family, job, and society,”  yang kemudian menjadi pegangan di Sinar Mas    Integritas, Sikap Positif, Berkomitmen, Perbaikan Berkelanjutan, Inovatif dan Loyal.

 

Exit mobile version