
Peluang News, Jakarta – Forum Komunikasi Koperasi Besar (Forkom KBI) resmi menggelar pertemuan antar pegiat koperasi skala nasional atau Symposium Koperasi Indonesia I, Selasa (17/12/2024).
Dalam kegiatan yang berlangsung sejak Senin (16/12/2024) hingga Rabu (18/12/2024) tersebut, Ketua Forkum KBI yang juga penggagas Symposium Koperasi Indonesia I, Irsyad Muchtar menyampaikan, sebagai salah satu pilar ekonomi di Indonesia, koperasi memiliki peran yang sangat strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Namun, sejak awal eksistensinya, justru pengembangan koperasi sering kali menghadapi tantangan sulit seperti kurangnya akses terhadap pasar, modal, dan teknologi.
“Padahal, berbagai upaya perbaikan berkelanjutan bukannya tidak pernah dilakukan oleh para pegiat, pengamat dan kalangan akademisi perkoperasian. Namun, yang sering muncul justru diskursus yang tak berkesudahan, silang pandang, dan pendapat antar berbagai kalangan baik antar sesama pelaku koperasi, stakeholder dan pemerintah,” ujar Irsyad.
Dia menilai, pembahasan mengenai regulasi yang berkepanjangan ini adalah indikator yang diperlukan untuk kebersamaan visi antar kooperator.
“Oleh karena itu, inisiasi untuk melakukan kolaborasi antar koperasi maupun dengan entitas lain seperti swasta, pemerintah, atau organisasi internasional menjadi langkah penting untuk meningkatkan daya saing dan keberlanjutan koperasi,” jelas Irsyad.
“Yang tidak kalah penting, pemerintah juga perlu mendorong dan menciptakan model kerja sama koperasi dengan entitas lain melalui skema public-private partnership,” imbuhnya.
Lebih lanjut, pria yang juga merupakan Pimpinan Umum Peluang Media Group itu mengungkapkan, Symposium Koperasi Indonesia I ini digelar sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing koperasi di pasar lokal, nasional, dan internasional.
Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk membangun sinergi antara koperasi dengan entitas lain guna menciptakan ekosistem usaha yang saling menguntungkan, serta mendorong inovasi dalam model bisnis koperasi melalui kerja sama usaha.
Terlebih, acara yang rencananya akan digelar setiap tahun ini dihadiri lebih dari 100 orang peserta, yang terdiri dari para pegiat koperasi yang berasal dari berbagai provinsi di tanah air.
Dalam kegiatan ini, para pegiat koperasi saling berbagi pemikiran, wawasan, ide, dan saran untuk mencari titik temu terhadap kondisi perkoperasian yang citranya belum beranjak dari ekonomi marjinal saat ini.
Tak hanya itu, Symposium itu juga menekankan mengenai perlunya komitmen pemerintahan baru untuk menata regulasi koperasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat koperasi, adil, dan memihak dalam upaya mewujudkan peran sebagai soko guru ekonomi rakyat.
Setidaknya terdapat tiga isu strategis yang menjadi pokok kajian dalam symposium ini yang diharapkan dapat menjadi rekomendasi untuk pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang akan diserahkan langsung kepada Menteri Koperasi (MenKop), Budi Arie Setiadi.
Ketiga isu strategis untuk memajukan koperasi di Indonesia itu adalah pertama, pemerintah perlu mewujudkan regulasi dan kebijakan yang adil dan proporsional untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Kedua, diperlukannya penguatan kemitraan strategis antara koperasi dengan berbagai entitas.
Ketiga, mendesaknya peningkatan kapasitas koperasi baik pemberdayaan organisasi, modal dan digitalisasi platform dalam mengelola kerja sama usaha.
Sebagai informasi, Symposium Koperasi Indonesia I ini melibatkan komponen Forum Komunikasi Koperasi Besar Indonesia (Forkom KBI), Forum Koperasi Indonesia (Forkopi), Asosiasi Praktisi Perkoperasian Indonesia (APPI), Angkatan Muda Koperasi Indonesia (AMKI) Universitas Koperasi Indonesia (Ikopin), Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), pemerhati koperasi/Kelompencapir dan para pegiat koperasi yang memiliki concern terhadap perkoperasian.
Diketahui, Symposium Koperasi Indonesia merupakan forum pertemuan antar pegiat koperasi yang melibatkan Forum Komunikasi Koperasi Besar Indonesia (Forkom KBI), Forum Koperasi Indonesia (Forkopi), Asosiasi Praktisi Perkoperasian Indonesia (APPI), Angkatan Muda Koperasi Indonesia (AMKI) Institut Koperasi Indonesia (Ikopin), Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), pemerhati koperasi/Kelompencapir dan para pegiat koperasi yang memiliki concern terhadap perkoperasian.
Adapun Symposium Koperasi perdana ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan pengembangan kerja sama usaha koperasi di tanah air.
Untuk ke depannya, keberhasilan program ini diharapkan dapat memberikan berbagai dampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan anggota koperasi dan masyarakat pada umumnya di Indonesia.