Berita  

Swasembada Pangan: Komitmen Bersama

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi. Foto: Dok. Ist

Peluang News, Jakarta-Kepala Badan Pangan Nasional (NFA) Arief Prasetyo Adi menegaskan bahwa pencapaian swasembada pangan nasional harus menjadi prioritas bersama seluruh pemangku kepentingan.

“Untuk swasembada pangan, ini bukan lagi pilihan tapi keharusan bagi kita semua, dimulai dari swasembada beras,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (17/6/2025).

Arief menjelaskan bahwa saat ini Indonesia menunjukkan tren positif menuju swasembada pangan. Ia merujuk pada data Kerangka Sampel Area (KSA) BPS hingga Juli 2025, yang memproyeksikan surplus produksi beras sebesar 2,8 juta ton.

“Ketersediaan beras nasional berada dalam kondisi yang sangat aman,” tegasnya.

Ia menyebut bahwa Perum Bulog telah menyerap sekitar 2,5 juta ton beras dari dalam negeri sejak Januari hingga pertengahan Juni 2025. Ditambah dengan stok transfer tahun sebelumnya sebesar 1,7 hingga 1,8 juta ton, cadangan beras nasional dinilai sangat mencukupi.

Meski demikian, Arief mengingatkan bahwa tantangan masih menanti di semester kedua.
“Kunci sukses kita ada di semester dua. Pembangunan saluran irigasi harus segera dieksekusi, termasuk persiapan lahan, air, benih, pupuk, dan alsintan,” katanya.

Ia juga menegaskan pentingnya kerja sama dengan Kementerian Pertanian dan Kementerian PUPR untuk memastikan semua kesiapan berjalan optimal.

Selain produksi, Arief menyoroti pentingnya perbaikan di sektor pascapanen.
“Mulai dari pengolahan—seperti modernisasi Rice Milling Unit—hingga penyimpanan, distribusi, dan akses pembiayaan dengan bunga rendah melalui skema KUR, semuanya harus diperkuat,” jelasnya.

Ia mengatakan, penguatan seluruh rantai pasok akan didukung melalui kebijakan strategis nasional, termasuk melalui Perpres dan Inpres tentang Koperasi Desa Merah Putih yang melibatkan 19 kementerian/lembaga dan menargetkan penguatan 80 ribu koperasi desa sebagai penggerak ekonomi pangan lokal.

“Badan Pangan Nasional berkomitmen penuh mendukung program prioritas Presiden Prabowo dan Wapres Gibran. Salah satunya lewat penguatan neraca pangan nasional dan daerah, serta ketersediaan cadangan pangan pemerintah yang siap digunakan bahkan dalam kondisi darurat,” ujarnya.

Di akhir pernyataannya, Arief menegaskan bahwa Indonesia bisa mencapai swasembada pangan berkelanjutan, tidak hanya pada beras, tetapi juga pada komoditas strategis lainnya.

“Yang paling penting adalah kolaborasi dan komitmen kita semua. Indonesia bisa, kalau kita kerjakan bersama-sama,” pungkasnya.

Exit mobile version