Peluang News, Jakarta-Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza menegaskan bahwa industri otomotif memegang peran strategis dalam menopang perekonomian nasional, baik di sektor hulu maupun hilir. Hal ini ia sampaikan dalam acara peluncuran Suzuki Fronx di Jakarta.
“Industri otomotif merupakan salah satu sektor yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Apalagi, Indonesia punya potensi sebagai pasar terbesar kendaraan bermotor di Asia Tenggara,” ujar Faisol Riza di hadapan tamu undangan dan awak media.
Faisol menjelaskan bahwa industri otomotif memiliki nilai backward linkage sebesar 0,975 dan forward linkage sebesar 0,835, yang berarti sangat tinggi dalam kaitannya dengan sektor industri lainnya seperti logam, elektronik, perdagangan, dan transportasi.
Namun, Wamenperin juga menyampaikan kekhawatiran atas penurunan penjualan kendaraan bermotor di tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya.
“Penurunan ini berdampak pada backward linkage dan forward linkage industri otomotif dengan total kerugian mencapai Rp10 triliun. Rinciannya, Rp5,4 triliun dari sisi hulu dan Rp4,6 triliun dari sisi hilir,” jelasnya.
Sebagai respons, pemerintah tengah mendorong sejumlah langkah strategis untuk memperkuat industri otomotif. Di antaranya adalah pemberian insentif pajak, dorongan terhadap inovasi, ekspansi pasar ekspor, hingga peningkatan kualitas SDM dan teknologi.
Selain soal pertumbuhan ekonomi, Wamenperin juga menyoroti pentingnya transisi industri otomotif menuju kendaraan rendah emisi sebagai bagian dari komitmen global terhadap perubahan iklim.
“Pemerintah memberikan dukungan penuh dalam pengembangan industri kendaraan emisi karbon rendah. Ini adalah bagian dari komitmen kita dalam pengurangan emisi karbon dan menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Faisol Riza juga memberikan apresiasi kepada PT Suzuki Indomobil Motor atas peluncuran Suzuki Fronx, mobil mild hybrid terbaru dari Suzuki Indonesia.
“Peluncuran ini menandai komitmen Suzuki terhadap pasar Indonesia dan menunjukkan kepercayaan perusahaan internasional terhadap potensi besar industri otomotif di tanah air,” katanya.
Wamenperin berharap Fronx tidak hanya diperuntukkan bagi pasar domestik, tetapi juga turut memperkuat ekspor Indonesia di pasar global.
“Kami berharap Suzuki Fronx bisa memperluas pilihan konsumen terhadap kendaraan ramah lingkungan, sekaligus mendongkrak kontribusi ekspor otomotif nasional,” ujarnya.
Sementara itu, Presiden Direktur Suzuki Indomobil Motor dan Suzuki Indomobil Sales, Minoru Amano, menyebut peluncuran Fronx sebagai momen penting dalam pengembangan bisnis Suzuki di Indonesia.
“Suzuki Fronx ini bukan hanya mobil baru, tapi pilar baru dalam bisnis kami. Kami menargetkan penjualan 2.000 unit per bulan,” ucap Amano optimistis.
Fronx sendiri telah diproduksi secara lokal di pabrik Suzuki di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Amano menegaskan bahwa hal ini menjadi bukti keseriusan Suzuki dalam mendukung industri otomotif nasional.
Pada tahun 2024, Suzuki mencatatkan produksi sebanyak 73 ribu unit dan penjualan 65 ribu unit, menjadikan mereka sebagai salah satu dari lima besar pabrikan otomotif di Indonesia.