JAKARTA-–Lembaga riset Nielsen mengungkapkan belanja iklan TV naik 14 persen pada pekan pertama Ramadan dibandingkan satu pekan sebelumnya.
Direktur Nielsen Media Cerli Wirsal menyampaikan angka belanja iklan pada pekan pertama Ramadan mencapai lebih dari Rp4.4 triliun. Alokasi belanja iklan, terutama dari kategori pelayanan daring terdongkrak hampir lebih dari dua kali lipat.
“Berbelanja secara daring naik secara signifikan dan menjadi cara paling besar yang dilakukan oleh konsumen untuk membeli kebutuhan sehari-hari, selama masa Ramadan,” ujar Cerli dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (6/5/21).
Menurut Cerli, angka penonton TV meningkat sebesar 14 persen dibandingkan dengan periode normal. Pola positif ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kenaikan jumlah pemirsa di jam Sahur, buka puasa, dan setelah Salat Tarawih.
Hal yang menjadi penyebab kenaikan pemirsa televisi adalah kenaikan jumlah penonton dari kelas sosial menengah dan bawah, masing-masing sebesar 14 persen dan 17 persen.
Lebih jauh, dalam studinya yang dilakukan 14–21 April 2021 berjudul Special Ramadan Survey, Nielsen menemukan konsumen tetap melakukan belanja secara offline dan cenderung lebih memilih toko modern dibandingkan tradisional.
Konsumen membutuhkan informasi dan hiburan, sebagai pengisi waktu, dimana kebanyakan masih beraktivitas di rumah. Khususnya untuk TV.
“Kami mencatat kelas menengah-bawah mengonsumsi TV lebih banyak dibandingkan kelas lebih atas. Ini kemungkinan disebabkan kelas atas memiliki akses yang lebih banyak ke sumber informasi dan hiburan lain,” tutur Cerli.
Nielsen juga mencatat hasil survei terkait rencana konsumen melakukan perjalanan baik untuk mudik ataupun berlibur. Kendati pemerintah sudah mengeluarkan larangan mudik di awal April, sekitar 30 persen dari responden tetap menjawab akan melakukan perjalanan liburan.
Sementara 59 persen menyatakan mereka tidak akan melakukan perjalanan mudik. Hasil survei ini menunjukkan dibandingkan tahun lalu, jumlah orang yang menyatakan akan melakukan perjalanan mudik semakin besar.
“Sepertinya banyak konsumen yang mempercepat perjalanan mudiknya, karena kebanyakan aktivitas juga masih dilakukan secara daring,” kata Cerli.
Nielsen juga menemukan kepercayaan diri konsumen untuk melakukan aktivitas di luar rumah, seperti mengunjungi tempat wisata, mengunjungi rumah kerabat dan berbuka puasa bersama.
“Hal ini mengindikasikan sebagai tanda-tanda yang sangat baik untuk industri, tetapi ini juga menjadi sinyal untuk penyebaran Covid-19, karena aktivitas di luar rumah,” tutup Cerli.