hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Supomo Dirut LPBD KUMKM Sampaikan 4 Rekomendasi untuk Kopmen BMI

Tangerang (Peluang) : Gelaran pembekalan top manajemen Kopmen BMI merupakan upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan kinerja sumber daya manusia.

Pembekalan top manajemen Koperasi Konsumen Benteng Muamalah Indonesia (Kopmen BMI) digelar di Hotel Episode Gading Serpong, Tangerang, Senin (12/12/2022).

Acara bertajuk “Kopmen BMI Menuju Tata Kelola Koperasi Yang Excellent” dihadiri Direktur Utama Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) Grup Kamaruddin Batubara dan Direktur Utama Kopmen BMI Radius Usman. 

Serta pembicara yaitu Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (LPDB-KUMKM) Supomo dan Cahya Adi, BM Bank Muamalat Puri Indah.

Mengawali paparannya bertajuk “Governance, Risk, Compliance (GRC) Bagi Koperasi”, Direktur Utama (Dirut) LPDB-KUMKM Supomo mengaku sangat bangga dengan kinerja Kopmen BMI.

Karena peran Kopmen BMI dalam ekosistem Koperasi BMI Grup sangat penting sebagai penyedia kebutuhan anggota mulai dari keperluan sehari-hari seperti sembako sampai bahan material bangunan. 

Maka itu menurutnya, kemampuan manajerial terutama dalam aspek penjualan perlu untuk semakin ditingkatkan. 

“Saya salut pada Kopmen BMI atas kinerjanya melayani anggota. Saya juga berpesan Kopmen BMI tidak hanya masuk wilayah trading saja, tetapi juga mampu memproduksi,” ucap Supomo.

Supomo pun menggambarkan bahwa koperasi ini seperti mobil. Di mana dalam menuju lokasi tujuannya itu, mobil  selalu mempunyai target waktu tempuh.

Mobil atau koperasi dalam perjalanan untuk mencapai targetnya itu selalu menghadapi gangguan, kendala, halangan dan rintangan. “Inilah yang disebut risiko,” kata Supomo.

Lebih lanjut, ia mengatakan, mobil memiliki shock breaker dan bumper. “Sock breaker berfungsi meningkatkan spesifikasi untuk dapat menahan guncangan dari jalan yang rusak. Sedangkan bumper untuk pelindung,” jelas Supomo.

Agar Kopmen BMI dapat menuju tata kelola yang baik, Supomo menyampaikan empat  rekomendasi. Pertama, perlunya komitmen pengurus dan pengawas menerapkan prinsip GRC.

Kedua, Kopmen BMI  harus mulai menyusun profil risiko lembaga dan melaksanakan AIETA. 

Teori AIETA adalah singkatan dari awareness (kesadaran), interest (keinginan), evaluation (evaluasi), trial (mencoba), adoption (penerimaan).

Adapun ketiga adalah dalam kerangka organisasi pengurus harus menentukan enam lines of deferse. 

” 6 lines of defense artinya Kopmen BMI harus menerapkan pertahanan berlapis mulai dari pengurus dan pengawas sampai pada lini terbawah” kata Supomo. 

Keempat, lanjut Supomo, yakni Kopmen BM harus memberikan target yang ingin dicapai. Dalam pencapaian target tersebut, manajemen juga perlunya memberikan rewards kepada karyawan yang mampu secara efisien menerapkan GRC.

Pada kesempatan ini, Direktur Utama Kopsyah BMI Kamaruddin Batubara mengatakan, pembekalan manajemen sangat penting untuk menggenjot kinerja Kopmen BMI.  

Melalui pembekalan, Kamaruddin menyakini pengetahuan dan kemampuan penjualan akan semakin meningkat. 

“Bekerja memerlukan penerapan nilai-nilai (value). Dengan bertambahnya pengetahuan dan skill, maka otomatis kinerja bisa meningkat,” ujar Kambara demikian sapaan Kamaruddin Batubara. 

Kambara juga mengingatkan bahwa integritas mencerminkan kesungguhan dalam bekerja. Tanpa integritas menurutnya,  seseorang tidak punya artinya apa pun dalam bekerja. Terpenting lagi perlunya menjaga amanah dalam melaksanakan pekerjaan.

“Bekerja adalah mencari keberkahan, maka hidupnya akan dicukupkan,” tegasnya. 

Kambara pun mengutip sabda Rosulullah Muhammad SAW : “khoirunnas anfauhum linnas ” yang berarti sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak memberi manfaat bagi manusia lainnya.

Sementara BM Bank Muamalat Puri Indah, Cahya Adi mengatakan, untuk mencapai tujuan perusahaan maka sumber daya manusia (SDM) harus memiliki nilai-nilai luhur yang diterapkan. 

“Di Bank Muamalat ada yang disebut dengan Muamalat Ideal, yakni konsep islami, modern dan profesional,” ujar Cahya.

Menurutnya, SDM harus memiliki integritas yang tinggi sebagai cerminan sikap islaminya. Selain itu juga SDM harus memiliki keterbukaan pemikiran dan tanggap terhadap segala situasi yang terjadi.

“Sikap tegas tanggap dan terbuka sebagai nilai modern yang diterapkan di Bank Muamalat,” jelasnya.

Terpenting lagi kata Cahya, SDM  harus kompeten dan prima. Kedua sifat ini merupakan implementasi dari nilai profesional yang dijunjung tinggi oleh Bank Muamalat.

Selanjutnya, Direktur Utama Kopmen BMI, Radius Usman mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah berkenan hadir pada acara pembekalan ini dengan menyampaikan berbagai materi.

Radius berharap peserta pembekalan dapat menyerap ilmu dari semua pembicara. “Kami optimis Kopmen BMI akan menuju pada kinerja yang excellent,” pungkasnya.

pasang iklan di sini